MAGELANG- Jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Magelang diminta fokus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat menjelang perayaan Idul Fitri 1440 H/2019.
Permintaan itu disampaikan Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina pada rapat koordinasi dan paparan kesiapan Pemkot Magelang menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1440H/2019, di Aula Adipura Kencana, kemarin (20/5)9).
Dia memberikan sejumlah catatan terkait kebutuhan-kebutuhan masyarakat, dan persoalan yang kerap terjadi menjelang hari raya umat Islam itu.
Catatan pertama terkait ketersediaan gas elpiji. Windarti meminta Dinas Perindustrian dan Pedagangan (Disperindag) untuk selalu memperhitungkan stok elpiji agar aman, utamanya untuk masyarakat Kota Magelang.
Sebab, mendekati Lebaran tidak jarang elpiji untuk Kota Magelang dijual oleh pedagang nakal ke luar daerah. ‘’Walaupun untuk bulan ini sudah mencukupi, tapi diperhitungkan jangan sampai stok elpiji untuk masyarakat Kota Magelang lari ke luar daerah. Karena biasanya ada pedagang atau pengecer yang nakal malah dijual ke luar. Sementara kebutuhan kita masih banyak untuk keperluan persiapan Idul Fitri,’’ tegasnya.
Berikutnya, lanjut Windarti, terkait tera ulang. Dia meminta tera ulang dilakukan tidak hanya di swalayan tapi juga ke minimarket-minimarket. Sebab, mereka sudah mulai menjual parcel produk makanan kemasan maupun buah.
‘’Perlu diperhatikan kadaluarsa produknya, ada juga paket buah-buahan. Ini perlu diambil sampelnya juga ke minimarket.’’ Pintanya.
Selanjutnya, persoalan luapan parkir di sekeliling pasar yang kerap terjadi setiap mendekati Lebaran. Terkait itu dia menginstruksikan dinas terkait untuk mengantisipasinya, terutama di Pasar Rejowinangun agar tidak semrawut antara parkir dengan pedagang lesehan.
Windarti juga meminta Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) untuk memantau peredaran daging sapi di pasaran Kota Magelang. Menurutnya, daging yang dijual ke konsumen harus berkualitas dan layak konsumsi. Meski diakui harga daging hampir selalu melonjak menjelang Idul Fitri.
‘’Harga daging melonjak, tapi kualitas daging juga diperhatikan. Kualitas daging yang buruk akan berdampak pada kesehatan. Disamping itu perlu waspada peredaran daging gelonggongan, jangan sampai masuk ke Kota Magelang,’’ ungkapnya.
Mantan Ketua Fraksi PDI Perjuangan Kota Magelang itu juga meminta agar semua jajaran OPD ikut mempromosikan aneka kuliner dan obyek wisata di Kota Sejuta Bunga ini. Ini supaya masyarakat terutama pemudik tidak sekadar tahu pusat kuliner hanya di un-alun, tapi juga lokasi lain. ‘’Perhatikan harganya juga jangan sampai ‘nuthuk’, terbuka saja, sehingga tamu tidak merasa tertipu,’’ ungkapna.
Windarti berharap, catatan-catatan tersebut menjadi perhatian bersama, dan mempererat kerjasama dan menguatkan koordinasi berbagai pihak. Ini tidak lain agar masyarakat Kota Magelang bisa menjalankan ibadah puasa dan merayakan Hari Raya Idul Fitri dalam suasana kondusif.
Sebelumnya, Disperindag Kota Magelang telah melakukan pemantauan langsung ketersediaan elpiji 3 kilogram bersubsidi ke tiga agen penyalur. Yakni di Pusat Koperasi Konsumen (PKK) Jalan Piere Tendean, PT Fatima Utama Jalan Urip Soemoharjo, dan PT Mitra Migras Sejati (MMS) Cacaban. Di tiga agen tersebut dipastikan pula stok elpiji sangat aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
‘’Justru beberapa waktu terakhir permintaan elpiji 3 kilogram cenderung menurun, karena banyak warga yang sudah beralih ke elpiji 5,5 kilogram.’’ Tutur Kepala Bidang Pedagangan Disperindag Kota Magelang, Vivi Eri Setyowati.
Dia menerangkan, kuota elpiji bersubsidi per 9 Mei 2019 di agen PKK mencapai 77.480 tabung, PT Fatima Utama mencapai 77.680 tabung dan PT MMS mencapai 30.240 tabung. Agen-agen tersebut menyalurkan elpiji ke ratusan pangkalan yang tersebar di Kota Magelang dan sekitarnya. (hms)
Editor : Doddy Ardjono