SOLO- Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta mewacanakan menggelar pasar murah dengan tujuan menangkal angka inflasi tinggi. Kebijakan menggelar pasar murah ditempuh, menyusul ditemuinya harga sejumlah komoditas merambat naik pada Ramadan 2019.
“Mengantisipasi kenaikan harga yang mengakibatkan peningkatan angka inflasi, hendaknya masyarakat berbelanja secara wajar jangan main borong. Pemerintah menjamin ketersediaan stock komoditi kebutuhan pangan”, tandas Wakil Wali Kota (Wawali) Surakarta Ahmad Purnomo ketika ditemui di sela sela melakukan sidak di Pasar Gede Solo, Selasa (7/5).
Pada sidang yang berlangsung sekitar satu jam, sejumlah pedagang mengatakan terjadi kenaikan harga pada komoditas tertentu. Sebagaimana dikatakan pedagang petai Ny Waginem yang mejual dagangannya Rp 4.000/ keris dari minggu sebelumnya hanya Rp 2.000/ keris. Kenaikan harga terjadi karena pasokan berkurang.
Hal serupa dikemukakan Ny Dalinem yang menjual bawang putih jenis Kating seharga Rp 65.000/ kg dari sebelumnya Rp 60.000/ kg dan Bawang Merah Rp 35.000/ kg. Harga ayam ras dikisaran Rp 32.000/ kg dari minggu sebelumnya Rp 28.000,-/ kg. Namun harga sejumlah kebutuhan ada yang juga masih stabil seperti Daging sapi yang dibandrol Rp 110.000/ kg untuk kualitas terbaik Demikian halnya minyak sawit dijual eceran Rp 11.000 untuk curah dan Rp 18.000/ 19.000 untuk kualitas super. Telur ayam Rp 23.000/ kg.
Paket Sembako Gratis.
Wawali Ahmad Purnomo didampingi sejumlah pejabat instansi terkait diantaranya Kepala Dinas Perdagangan Subagiyo, Ketua Tim Bank Indonesia (BI) Solo Bakti Artanta membeberkan, hukum pasar mengatakan kalau yang belanja banyak maka penjual mesti akan menaikkan harga. Karena itu hendaknya masyarakat berperilaku wajar saja ketika berbelanja dan jangan main borong belanjaan. Yang juga harus diingat masyarakat jangan kuatir kehabisan stok. Berikutnya, pemerintah akan ahal terkait kelancaran distribusi. Melalui cara yang ditempuh diyakini akan mampu menekan angka inflasi tinggi.
Pemkot Surakarta berencana menyelenggarakan pasar murah selama empat hari disetiap kecamatan yang pelaksanaannya secara bergiliran mulai minggu depan. Dalam pasar murah yang dijual tak hanya kebutuhan pokok. Tak hanya sembilan bahan pokok tetapi juga aneka macam kebutuhan. Langkah yang ditempuh diharapkan bisa menekan angka inflasi. Juga dari lembaga swasta akan melakukan pembagian sembako . Diantaranya Solo Bersama Selamanya akan membagikan 12.000 paket sembako, terangnya
Ketua Tim Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Bakti Artanta menyatakan, kegiatan yang digelar bertujuan meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah hadir. Himbauan yang digencarkan agar masyarakat tidak memborong dan menimbun belanjaan hendaknya ditaati. Yakinlah bahwasanya stok barang itu pasti lengkap, karena pemerintah akan menjamin ketersediaan yang cukup.Diakui angka inflasi dipastikan akan mengalami kenaikan menjadi antara 0,6 sampai dengan 0,9 persen. Kondisi demikian terjadi karena konsumsi bertambah saat puasa dan lebaran . Bulan April 2019 tingkat inflasi di Surakarta mencapai 0,68 persen, jelasnya sembari mengatakan BI akan menggelar pasar murah di Pasar Nusukan, Pasar Legi, dan Pasar Gede.
Suarabaru.id/Adji W