UNGARAN – Suasana Musala SD Muhammadiyah Suruh, Kabupaten Semarang terasa berbeda, Kamis (2/5). Gelak tawa serta tepuk tangan riuh mewarnai kegiatan belajar-mengajar yang dikemas berbeda kali ini.
Ya, para siswa dihadapkan seorang mahasiswa asal Jepang berperawakan tinggi putih serta senyum yang tak pernah lepas dari raut mukanya yang ramah. Dia adalah Kejari Komatsuzuki, mahasiswa Jepang yang datang ke Indonesia sejak sepekan lalu itu. Dia sengaja mengisi liburannya pulau Jawa khususnya dengan berkunjung ke sekolah-sekolah pinggiran Kabupaten Semarang sambil mengajarkan bahasa Inggris dan Jepang.
Tawa para siswa semakin riuh, saat seorang siswi menanyakan apa makanan Nusantara kesukaan Kejari Komatsuzuki. Pria jangkung ini mengaku ia memiliki masakan kesukaan yakni nasi goreng. “My favorite Indonesia food is fried rice,” kata Kejari Komatsuzuki, saat berlangsungnya tanya jawab di Musala SD Muhammadiyah Suruh.
Tak pelak, tepuk tangan riuh diwarnai teriakan siswa merasa senang dengan jawaban Komatsuzuki. Tak hanya berdialog dalam bahasa Inggris, usai menyapa siswa di mushola sekolahan, Komatsuzuki juga berkesempatan mengajarkan bahasa asalnya, yakni Jepang kepada para siswa kelas V dan VI.
Kedatangan Komatsuzuki ke Jawa, bagajan dari kegiatan Pertukaran Budaya atau Cross Cukturak Understanding Of Jalan. Kedatangan pemuda Jepang ini, juga berkat kerjasama Komatsuzuki dengan sahabat kentalnya seorang mahasiswa IAIN, Muh Arif.
“Komatsuzuki sebelumnya sudah pernah ke Indonesia tahun 2018 lalu, saat itu juga melakukan kegiatan serupa yakni memberikan pendidikan bahasa Inggris di Pekalongan,” papar Arif didampingi Guru Bahasa Inggris SD Muh Suruh, Dian Amalia serta sejumlah guru lainnya.
Sementara, Wahid Joko Rusmanto Guru Agama setempat mewakili Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Suruh, Nur Hidayat menambahkan, kehadiran mahasiswa Jepang Komatsuzuki, mengajarkan bahasa Inggris dan Jepang diharapkan bisa berlanjut lagi.
“Dan tidak hanya sekali ini saja kalau perlu menjadi agenda tahunan. Karena dengan kegiatan ini, anak-anak mempunyai keberanian untuk bertanya dan menambah pengetahuan serta pengalaman langsung dengan orang asing,” papar Wahid Joko Rusmanto.
Ia menilai, dengan kehadiran mahasiswa Jepang, para siswa SD Muhammadiyah Suruh bisa mengenal, berkomunikasi dan ada keberanian untuk bertanya kepada warga asing. “Meski anak didik kami sudah ada program mata pelajaran bahasa Inggris, namun siswa SD Muhammadiyah Suruh di bawah Yayasan Muhammadiyah telah berdiri 1927 ini semakin bertambah ilmu dan pengetahuan dengan kunjungan siswa asing ini,” tandasnya.
Wahid menambahkan, dengan adanya kegiatan ini juga menjadi daya tarik orang tua memasukan anaknya untuk ke SD Muhammadiyah Suruh diajaran baru tahun 2019 ini.