TEGAL- Hujan deras yang kembali menguyur Kota Tegal, selain membuat sejumlah wilayah dilanda banjir, juga menyebabkan underpass di Kelurahan Kalinyamat Kulon, Kecamatan Margadana tergenang banjir. Kondisi demikian, mengakibatkan aktifitas masyarakat terhambat karena ketinggian air mencapai 80 sentimeter.
Underpass tersebut merupakan jalur alternatif yang menghubungkan sejumlah wilayah dari Kecamatan Margadana, Kecamatan Tegal Selatan dan Kabupaten Tegal. Untuk mengurangi genangan banjir petugas menggunakan pompa air.
Dari pantauan, sejumlah warga yang nekad melewati genangan banjir di underpass dengan menggunakan motor maupun truk akhirnya mogok di tengah jalan. Oleh karena itu, sebagian besar warga terpaksa harus mencari jalur lain untuk mencapai tujuan.
Menurut warga, Udin (55), setiap hujan lebat turun underpass selalu tergenang banjir. Dia berharap agar Pemkot Tegal segera mencarikan solusi untuk penanganan masalah tersebut. “Mau bagaimana lagi. Ini jalur yang terdekat untuk menuju ke jalur pantura. Kalau harus memutar cukup jauh, tapi ketika nekad lewat dengan menggunakan motor akhirnya mogok,” ungkapnya.
Hal serupa juga disampaikan warga lain, Anto (34). Rendaman air mulai meninggi sejak, Senin malam (8/4), saat daerah sekitar Kota Tegal diguyur hujan deras. Kondisi tersebut berlangsung hingga pagi hari, sehingga aktifitas masyarakat terhambat. “Mudah-mudahan hari ini tak turun hujan deras, jadi genangan air bisa cepat surut,” katanya.
Terkait hal itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Andri Yudhi K, untuk mengurangi genangan banjir di underpass petugas menggunakan empat pompa air untuk menyedot air. “Sejak semalam pompa air kita fungsikan untuk mengurangi genangan banjir,” katanya.
Menurut dia, selain di underpass, banjir juga terjadi antara lain di wilayah Perumahan Tegal Residence Kelurahan Debong Kulon, Perumahan Metro Kelurahan Debong Lor dan kompleks Perumahan Kraton. Oleh karena itu, pihaknya berharap agar dinas terkait bisa menyiapkan pompa untuk mengurangi genangan banjir. Sebab, cuaca ekstrim diperkirakan masih akan terjadi hingga awal Mei mendatang.(SuaraBaru.id/Hoed)