MAGELANG- Selama sehari Sabtu (6/4), Komunitas Swara Katresnan menyelenggarakan Festival Wayang di eks Kantor Bakorwil II Kedu-Surakarta di Magelang. Tujuan utamanya untuk nguri-uri kebudayaan.
Puluhan wayang dengan beragam karakter dipamerkan sebagai ajang pengenalan kepada masyarakat.
Wayang yang dipamerkan antara lain wayang kancil, wayang purwa, wayang gedhog, wayang menak, wayang wahyu, wayang krucil, wayang onthel, wayang infus dan sebagainya. Pengunjung, khususnya pelajar bisa mempelajari itu semua secara langsung.
Penyelenggara tidak hanya mengadakan pameran, khusus para pelajar juga ikut dalam mini workshop. Antara lain workshop gamelan dan karawitan, pedalangan, pembuatan wayang kulit, wayang kancil dan wayang godhong. Anak-anak pun bisa mencoba langsung bermain gamelan bersama dengan ahlinya.
‘’Kami membuat kegiatan ini mendadak, karena terbersit ide untuk berbagi ilmu seputar wayang kepada masyarakat. Khususnya generasi muda yang sekarang lebih mengenal aneka permainan modern melalui gawai dibanding wayang,’’ kata Ketua Panitia, Henokh Aldebaran Ngili.
Dia menuturkan, hadirnya festival ini tak lepas dari rasa rindunya pada event budaya, seperti wayang di Magelang. Henokh pernah merasakan menjadi peserta festival wayang pada tahun 2001, yang kala itu dia menjadi dalang cilik dan pentas di lokasi festival.
‘’Tahun 2001 itu saya masih duduk di kelas 1 SMP. Sayang, sejak saat itu tidak ada event wayang lagi di Magelang. Saya dan teman-teman komunitas pun berhasrat mengadakan festival ini meski memang belum besar,’’ ungkapnya.
Dalam festival ini dengan tema ‘Bentuk Bayang Abadi’, dia berharap wayang yang dinikmati dalam bentuk bayangan ini bisa kekal abadi. Namun, ditegaskannya bayangan itu akan ada kalau sinarnya juga ada.
‘’Selama sinar itu ada, maka bayangpun ada. Ini tugas kita sebagai generasi muda untuk mempertahankan warisan budaya bangsa ini agar tetap abadi. Wayang itu milik kita, ayo pertahankan kelestariannya,’’ tandasnya.
Sekda Kota Magelang, Joko Budiyono yang hadir pada acara itu sejenak imengikuti workshop gamelan dan karawitan serta turut menabuh gendang.
‘’Pemerintah sangat mengapresiasi festival ini. Sangat bagus untuk mengenalkan wayang kepada generasi muda kita dan ke depan akan terus melestarikannya. Saya harap, festival ini diadakan lagi tahun depan,’’ terangnya. (Suarabaru.id/dh)