SOLO-Pejabat definitif Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Surakarta yang selama sekitar delapan bulan mengalami kekosongan, kini sudah terisi . Ir Ahyani MA dilanttik menjadi Sekda Kota Surakarta oleh Walli Kota FX Hadi Rudyatmo dalam upacara Pengambilan Sumpah dan Serah Terima Jabatan Sekda Surakarta di Bale Tawang Arum Kompleks Balaikota Solo, Jumat (22/3). Pejabat baru sebelumnya memangku jabatan Kepala Bappeda Kota Surakarta.
Walli Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo ketika ditemui usai acara pelantikan mengatakan mengatakan , pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap kinerja Sekda setiap enam bulan. Bila yang bersangkutan dinilai tidak dapat melaksanakan tugas sesuai ketentuan, maka kinerjanya akan dilaporkan ke tingkat atas. Tugas yang mendesak harus ditangani Sekda baru yakni menyusun KUA-PPAS dan RAPBD perubahan 2019 serta KUA-PPAS berikut APBD 2020 ini. Mengenai jabatan kepala Bapeda yang ditinggalkan Ir Ahyani MA akan di Plt kan sementara. Pejabatnya masih tetap sama yakni Ir Ahyani MA.
Setelah Sekda dilantik, akan digelar rapar Baperjakat untuk menempatkan personil yang sekarang ini formasinya kosong . Baik itu dari eselon 2, 3, 4 akan segera diisi secepatnya. Perlu disampaikan sekitar pejabat eselon II di lingkungan Pemkot Surakarta bakal memasuki pensiun di tahun 2019. Untunglah regenerasinya tidak terlambat dan sudah dijalankan, jelasnya.
Pada kesempatan terpisah Sekda Kota Surakarta Ir Ahyani MA mengatakan, mutasi perpindahan tempat di lingkungan Pemerintah Kota merupakan sesuatu yang rutin. Pihaknya mengakui sudah 10 kali pindah tempat. Mengenai tugas yang harus diselesaikan dalam waktu dekat yakni penyelesaian di RJPMP. Di situ ada indikator KK mana yang sudah dicapai dan mana yang belum. Itu yang harus diselesaikan sehingga dapat fokus pada penganggaran di tahun 2020 dan perubahan di 2019 . Program yang mendapatkan prioritas di antaranya menyangkut kemiskinan. Dikemukakan angka kemiskinan di Surakarta berkisar delapan persen dan berada dibawah rata rata nasional. Namun pihaknya mentargetkan angka kemiskinan di Kota Surakarta bisa dibawah tujuh persen.
Suarabaru.id/Adji W