WONOSOBO-Seiring dengan perkembangan zaman, nilai gotong-royong di masyarakat mulai terkikis. Perkembangan tehnologi digital di satu sisi memudahkan warga mengakses informasi di belahan dunia. Tapi di sisi yang lain hubungan antarpersonal mulai renggang.
Lantaran perkembangan tehnologi komunikasi, meski satu kampung orang bertegur sapa tidak secara fisik tapi sudah menggunakan gadget atau telpon genggam. Dampaknya hubungan personal seseorang kian menipis sebaliknya komunikasi melalui dunia maya makin inten.
“Jika hal tersebut tidak diimbangi dengan budaya silaturrahmi secara fisik, maka jiwa gotong-royong lambat laun bisa hilang. Guna memupuk semangat gotong-royong acara kerja bakti yang melibatnya masyarakat perlu terus digalakkan”, ajak Waka Polres Wonosobo, Kompol Sopanah SH.
Dia mengatakan hal tersebut di sela-sela acara “Apel dan Kerja Bakti Polres Wonosobo Bersama Masyarakat” yang dilakukan jajaran Polres dan Polsek Kejajar di balai Desa Buntu Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo, Kamis (14/3).
Selain dihadiri Waka Polres Kompol Sopanah SH, giat tersebut juga dihadiri Kasat Binmas dan anggota, Kasubbag Humas Polres, Kapolsek Kejajar, satu pleton anggota Dalmas, Forkompincam Kejajar, Kepala Desa Buntu, perangkat desa dan warga desa setempat.
Setelah apel pagi di halaman balai Desa Buntu, anggota Polri, perangkat desa dan warga masyarakat melakukan kerja bakti bersama membersihkan masjid Al Falah di Dusun Gunung Alang, gereja Marganingsih dan Vihara Vadya Bumi Mandala Putra di Desa Buntu Kecamatan Kejajar.
Pupuk Toleransi
“Pembersihan tempat ibadah dilakukan dengan menyapu halaman, mencabuti rumput yang berkembang dan mengecap pagar masjid, vihara dan gereja. Kerja bakti dilakukan secara bersama-sama antara anggota polisi, TNI, dengan masyarakat,” ujar Sopanah.
Kegiatan dimulai sejak pukul 08.30 WIB hingga siang hari. Proses pengecatan tempat ibadah dilanjutkan oleh warga setempat hingga selesai. Usai kerja bakti dilanjutkan ramah tamah dan pemberian bantuan cat dan karpet untuk tiga tempat ibadah tersebut.
Desa Buntu selama ini dikenal sebagai desa dengan keaneragaman pemeluk agama. Selain memeluk agama Islam, warga setempat juga ada yang beragama Kristen, Budha, Hindhu dan penghayat kepercayaan Tuhan Yang Mahaesa.
Sopanah menandaskan kegiatan tersebut selain untuk menggerakan semangat warga dalam melakukan gotong-royong juga dalam rangka terus memupuk jiwa kebersamaan dan budaya toleransi yang sudah lama berkembang di desa yang terletak di lereng Gunung Sindoro itu.
“Kerja bakti ini sekaligus sebagai wujud sinergitas antara anggota Polri, TNI dan masyarakat. Karena selama ini antara anggota TNI-Polri dan warga selalu melakukan kegiatan bersama-sama demi memupuk nilai kerukunan dan persatuan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Buntu Suwoto mengaku sangat berterima kasih atas kehadiran anggota Polres dan Polsek Kejajar dan unsur Forkompincam Kejajar yang lain ke desa yang dipimpinnya. Dia berharap kegiatan gotong-royong bisa membawa manfaat bagi warga.
“Mudah-mudahan acara kerja bakti bersama hari ini bisa menggugah semangat warga dalam melakukan kegiatan gotong-royong di waktu yang akan datang. Kerukunan dan jiwa toleransi antar pemeluk agama dan keyakinan yang berbeda bisa terus dijaga”, ucapnya. suaraBaru.id/emhaka
Waka Polres Wonosobo Kompol Sopanah SH menyerahkan bantuan karpet kepada perwakilan tiga pemeluk agama di Desa Buntu Kecamatan Kejajar, Kamis (14/3). Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka