BLORA – Laju cepat dan raungan sirine Mobil pemadam kebakaran (damkar) Pemkab Blora, Minggu (2/12), menarik perhatian masyarakat pengguna jalan raya untuk menepi serta memperlambat laju kendaraannya.
Tiga mobil damkar yang sebelumnya stand by di halaman Kantor Satuan Polisi Pamong (Satpol PP), melaju kearah barat setelah mendapat berita pabrik gula (PG) PT Gendhis Multi Manis Bulog diinformasikan terbakar.
“Iya tadi ada tiga damkar melalu cepat ke arah Blora barat, informasinya PG Blora terbakar,” kata Suryanto (59), warga Kelurahan Kunduran, Blora.
Purwanto (32), juga mendapat khabar PG milik PT Gendhis Multi Manis Bulog di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Blora, terbakar. Namun dia tidak faham bagian mana yang dilalap api.
Khabar PG PT GMM Bulog terbakar berkembang cepat. Sejumlah wartawan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Blora berusaha melacak khabar terserbut.
Benarkah PG dengan peraih rekor rendemen terbaik nasional itu terbakar ? “Iya terbakar, tapi hanya pada bagian asesories pemanas unit boiler,” jelas General Manager PG setempat, Bambang Subekti.
Cepat Tetarasi
Menurut Bekti, panggilan Bambang Subekti, berkat kesigapan jajarannya dan bantuan damkar milik Pemkab, kebakaran bisa dengan cepat teratasi. Perangkat pemanas ruang boiler (ketel uap) itu, digunakan saat PG menggiling tebu. Lantaran saat ini tidak giling tebu, kebakaran itu tidak mengganggu produksi harian raw sugar, tambah Bekti.
“Kebakaran tidak merembet ke unit lain, hanya di perangkat ruang pemanas, dan taratasi dengan baik,” jelas GM PG PT GMM Bulog, Bambang Subekti.
Menurutnya, selama tiga bulan ada mobil damkar stand by di PG, sehari setelah ditarik ke Satpol PP (Pemkab) justeru ada unit yang terbakar. Diakuinya, memang ada kerugian atas musibah kebakaran itu, hanya saja pihak manajemen belum bisa menjelaskan penyebab kebakaran, dan besaran kerugian kebakaran pada Minggu siang tersebut.
Di PT GMM Bulog, terdapat sejumlah departemen, yakni Departemen Plantation, Pabrik, Office, Logistic, Marketing, Procurement, dan HRD.
PG Blora memiliki kemampuan giling 6.000 Tcd (6.000 ton) tebu perharinya, dan berhasil mengembangkan program tebu fotlot (tebu bersih) dari pertani Blora, Gobrogan, Rembang, dan sejumlah daerah di Jatim.(suarabaru.id/wahono)