SEMARANG – Ajang lomba lari Borobudur Marathon 2018 yang akan digelar di kawasan Candi Borobudur, Magelang, 18 November mendatang, benar-benar menjadi magnet pecinta lari dunia. Masih seperti tahun 2017 lalu, peminat tahun ini kembali membludak. Namun panitia tetap membatasi hingga 10.000 peserta.
”Tiap tahun peserta tetap membludak. Dan kali ini, kami kewalahan menghadapi antusiasme peserta. Animo peminat tinggi sekali. Demi kenyamanan dan keamanan, kami membatasi 10.000 peserta,” kata Ketua Yayasan Borobudur Marathon, Liem Chie An, ketika dihubungi, kemarin.
Even akbar dan bergengsi Borobudur Marathon pernah mengalami jumlah peserta mencapai 21.000 orang dengan hadiah yang spektakuler. Padahal target panitia saat itu 20.000 peserta.
Menurut Chie An, pihaknya memang terus membenahi agar Borobudur Marathon bisa meninggalkan kesan mendalam bagi peserta, khususnya dari luar negeri. Pasalnya, konsep awalnya memang mengangkat citra Borobudur di mata internasional melalui agenda sport tourism sekaligus mengangkat perekonomian masyarakat.
”Saya merasakan, efek lomba lari ini luar biasa bagi kepentingan pariwasata dan ekonomi. Pedagang dari Magelang hingga Yogyakarta merasakan manfaatnya,” ujar pengusaha peternakan ayam ini.
Dikatakannya, dari sisi persiapan teknik di lapangan, pihaknya sudah siap. Koordinasi dengan berbagai unsur terkait, misalnya keamanan, kesehatan, rute, terus dimatangkan.
Dukungan Menteri
Dia mengakui, mengingat ini even internasional, pihaknya tak hanya meminta dukungan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Menpora Imam Nahrawi, namun juga Menteri Pariwisata Arief Yahya.
”Kami kembali menggandeng kementerian pariwisata, karena even ini menyangkut kepentingan nasional. Sejak dulu, Borobudur Marathon mendapatkan apresiasi dari menteri pariwisata,” katanya.
Even tersebut melombakan tiga nomor yaitu Full Marathon (42,195 kilometer), Half Marathon (21 kilometer) dan 10 kilometer.
Sebelumnya, Menpora Imam Nahrawi saat menerima audiensi panitia Borobudur Marathon yang diwakili oleh GM Event harian Kompas Lukminto Wibowo pada 6 November lalu, menyatakan apresiasinya. ”Kedepan saya berharap Borobudur Marathon akan menjadi rujukan Marathon terbaik tidak hanya Indonesia tetapi juga dunia,” kata menpora saat itu. (suarabaru.id/sl)