WONOGIRI – Para siswa SMK Negeri 1 Jatiroto (Skanja) Wonogiri, yang tergabung dalam barisan 28 Skanja (SMK Negeri 1 Jatiroto), tampil mengumandangkan lagi ikrar Soempah Pemoeda yang dicetuskan 90 tahun yang lalu. Saat mengumdangkan ikrar tersebut, mereka memakai busana tradisional tanpa mengenakan alas kaki (nyeker), bersamaan dengan gelar upacara Peringatan Hari Besdar Nasional (PHBN) Sumpah Pemuda Ke 90, yang dilakukan para siswa, guru dan karyawan. Upacara digelar Minggu (28/10), di halaman sekolah yang berlokasi di 40 Kilometer arah timur Kota Wonogiri.
Ikrar Soempah Pemoeda, dicetuskan oleh para tokoh perwakilan pemuda se Nusantara, yang melakukan kongres pemuda II Tahun 1928 di Gedung Indonesische Club (GIC) di Jalan Kramat Raya Nomor: 106 Jakarta. Kongres Tahun 1928 tersebut, diikuti sekitar 750 tokoh pemuda wakil dari Jong Java, Sumatranen Bond, Jong Minahasa, Jong Pasundan, Jong Celebes, Jong Ambon dan Jong Batak. Kecuali mencetuskan Ikrar Soempah Pemoeda, para tokoh muda Nusantara tersebut, juga sepakat untuk meleburkan diri organisasi kedaerahan pemuda mereka, menjadi Indonesia Muda. Mereka menyatu, tanpa membedakan suku, aliran, ras dan agama, untuk berjuang bersama demi Kemerdekaan Indonesia.
Di Kabupaten Wonogiri, upacara PHBN Sumpah Pemuda Tahun 2018, digelar dalam dua hari. Bagi sekolah-sekolah SMA dan SMK yang bernaung dalam Pemprov Jateng, menggelar upacara PHBN Sumpah Pemuda Tahun 2018 pada hari Minggu (28/10). Itu sebagaimana dilakukan di SMK Negeri 1 Jatiroto Wonogiri misalnya, yang digelar Minggu (28/10) dengan menampilkan Pembina Upacara Kepala Sekolah (Kasek) Gunarsi. Untuk sekolah lainnya dan Pemkab Wonogiri, menggelar upacara HPBN Sumpah Pemuda Hari Senin (29/10).
SMA Negeri 1 Wonogiri pimpinan Kasek Yuli Bangun Nursanti, Sabtu malam (27/10), menggelar malam kesenian menyambut Hari Sumpah Pemuda Ke 90. Acara yang pertamakalinya dilaksanakan di Alun-alun Giri Krida Bhakti Wonogiri, ini dikemas sebagai gelar potensi seni Smansa (SMA Negeri Satu) Wonogiri. Menampilkan musik orkresta bersama aneka potensi seni yang selama ini diajarkan dalam ekstrakurikuler di sekolah. ”Ada sebanyak 36 jenis ekstrakurikuler yang diminati oleh siswa,” jelasnya. Ikut hadir memberikan sambutan, Bupati Wonogiri Joko Sutopo yang populer dipanggil Mas Jekek. Orang nomor satu di Kabupaten Wonogiri, hadir mengenakan busana gaul, yakni memakai celana jeans dan sepatu olahraga bergaya muda.
Terhadap para siswa yang hidup sebagai generasi milenial di era global ini, didorong untuk senantiasa sukses menjadi generasi penerus bangsa, dengan pandai menyikapi kemajuan zaman dan teknologi. Pemkab Wonogiri, tandas Bupati, memberikan bantuan beasiswa kepada mereka yang berprestasi, masing-masing sebanyak Rp 1,2 juta per bulan per orang, untuk kuliah di Perguruan Tinggi (PT). Ikut hadir memberikan sambutan, Koordinator Pengawas (Korwas) Pendidikan Jenjang SMA, Wawan Setyawan.(suarabaru.id/bp)