BLORA –Perhutani dan Dinas LHK ikut berperan aktif di ajang pameran Hari Pangan Sedunia (HPS) XXXVIII/2018 tingkat Jawa Tengah, di gelar di alun-alun dan separoh ruas jalan Pemuda, Kota Blora, Jumat-Minggu (26-27/10).
Di ajang itu, Perhutani memamerkan prosuk hasil hutan nonkayu dari sistem agroforestry yang dikelola bersama masyarakat desa sekitar hutan, yakni mereka (warga) yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
“Di pameran ini, sektor kehutanan memamerkan hasil hutan nonkayu,” papar Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, Sugeng Riyanto, Sabtu (27/10).
Produk nonkayu itu, lanjutnya, merupakan potensi besar dengan memanfaatkan ruang yang tersedia di kawasan hutan untuk melakukan kegiatan agro forestry, dan hasilnya sangat membantu warga di kawasan sekitar hutan.
Dalam kegiatan kegiatan agro forestry, lanjutnya lagi, disesuai dengan karakteristik wilayah masing-masing sehingga ketersediaan pangan bisa tercukupi.
“Dalam agro forestry ini, Perhutani memberikan ruang yang cukup, dan berperan sebagai pembina,” tambah Sugeng Riyanto.
Menurutnya, dari kawasan hutan tidak hanya menghasilkan produksi kayu, tapi ada hasil hutan lainnya seperti getah, damar dan produk hasil hutan lainnya.
Lumbung Pangan
Namun seiring dengan perkembangan teknologi pertanian, saat ini bisa dihasilkan berbagai jenis buah-buahan, madu, palawija, bahkan wisata hutan dan komoditi pangan lain yang bisa dimanfaatkan seerta dinikmati masyarakat.
Sugeng Riyanto menambahkan, daya dukung kawasan hutan yang ada di Jateng didukung pengelolaan profesional, mampu menjadi lumbung pangan yang cukup diperhitungkan,
Selain itu, fungsi hutan selain untuk kenbaikan lingkungan dan ekologi, juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan bercocok tanam oleh masyarakat melalui sistim pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM).
Petani mini atau potret fungsi hutan bagi kesejahteraan masyarakat, dapat dilihat dari ketersediaan materi pameran yang di lakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah di Blora.
Berkat dukungan Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Tenga, pihak Badan Pengelolaan Hutan (BPH) I Blora, berhasil menunjukkan potensi hasil hutan berupa bahan pangan serta komoditi lain.
Pada stand itu, selain disediakan makanan gratis berbahan pokok makanan lokal yang dihasilkan dari lahan hutan, pengunjung bisa mendapatkan bibit tanaman penghijauan gratis.(suarabaru.id/wahono)