MAGELANG- Jumlah sellers dan buyers yang mengikuti Borobudur Travel Mart and Expo ( BTMX) 2018 meningkat dibandingkan penyelenggaraan tahun 2017. Tahun ini 83 buyers dan 83 sellers, sedang 2017 hanya diikuti 80 buyers dan 63 sellers.
‘’Peningkatan jumlah buyers dan sellers yang mengikuti BTMX tahun ini karena, BTMX yang digelar Dinas Kepemudaan , Olahraga dan Pariwisata Jateng bekerjasama dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Jateng, merupakan ajang travel berskala internasional terlengkap di Jawa Tengah,’’ ujar Ketua Panitia BTMX 2018, Sugeng Sugiantoro, kemarin.
Dia mengemukakan, dalam tiga tahun terakhir jumlah seller maupun buyers terua naik. Tahun 2016, jumlah sellers sebanyak 65 delegasi dan buyers 57delegasi. Tahun 2017 jumlah seller 80 delegasi dan buyers 63 delegasi. Tahun 2018 jumlah sellers sebanyak 83 delegasi dan buyers 83 delegasi.
Sesuai permintaan para sellers, lanjut Sugeng, pada BTMX 2018 dihadirkan lebih banyak buyers dari dalam negeri seperti Jakarta, Bekasi, Bandung, Cirebon, Majalengka, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Kediri, Malang, Ngawi, Ponorogo, Bali, Lampung, Balikpapan, Manado, Belitung, Medan dan Padang.
‘’Sedang buyers yang merupakan pengusaha biro perjalanan dari luar negeri berasal dari Malaysia, Singapura dan dari Barcelona, Spanyol yang mempunyai kantor perwakilan di Jakarta,’’ tutur Sugeng yang juga menjabat sebagai General Manajer Mesastilla Resorts & Spa, Grabag, Kabupaten Magelang.
Menurutnya, meskipun buyers yang mengikuti kegiatan mempromosikan pariwisata Jawa Tengah tersebut banyak berasal dari dalam negeri, tetapi mereka memiliki pangsa pasar luar negeri. Kegiatan BTMX yang berlangsung hingga 15 Oktober
merupakan sebuah kegiatan `business to business` dan juga ekspo (business to customer) dan diikuti oleh 20 UMKM dengan perincian 18 UMKM di wilayah Magelang dan sekitarnya dan dua lainnya berasal dari wilayah Kota Semarang.Target transaksi pada BTMX 2018 ini sebesarRp7,4 miliar atau lebih besar sekitar 15 persen dari realiasi transaksi BTMX 2017 lalu yang mencapai Rp6,3 miliar.
Sugeng menjelaskan, selain mengikuti kegiatan “business to business”, para peserta BTMX juga akan mengikuti post tour dengan mengunjungi beberapa obyek wisata di Kota Semarang dan Kabupaten Magelang.
‘’Event ini didisain sedemikan rupa agar para sellers di Jawa Tengah lebih agresif menjual potensi yang ada. Selain itu, membuat para buyers baik dari dalam maupun luar negeri lebih paham dengan produk-produk yang ada di Jateng dan sekitarnya,’’ ungkapnya.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah Urip Sihabudin mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan di Jawa Tengah.
Dia menerangkan, jumlah kunjungan ke Jawa Tengah untuk wisatawan nusantara hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni didominasi wisatawan dari provinsi terangga. Untuk wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Jateng cenderung ada pergeseran. ‘’Tahun 2015 didominasi kunjungan wisman dari Eropa. Tahun 2017 didominasi wisatawan dari Asia Tenggara dan China,’’ terangnya. (Suarabaru.id/dh)