MAGELANG-Wakil Wali Kota Magelang, Windarti Agustina, Kamis (4/10) menyempatkan diri menjenguk bayi yang dibuang oleh ibunya usai dilahirkan. Bayi tersebut hingga kini masih dirawat di Rumah Sakit Harapan Magelang.
Windarti menegaskan, Pemkot Magelang siap mendampingi ibu bayi tersebut. ‘’Meski ibunya bukan dari Kota Magelang, tapi kejadiannya di sini. Kita ikut bertanggungjawab. Akan ada pendampingan untuk ibu itu, jika butuh pengacara/lawyer akan kita sediakan,’’ ujar Windarti saat menjenguk bayi tersebut di RS Harapan, Kamis (4/10).
Selain itu, Pemkot Magelang juga akan terus memantau perkembangan bayi yang dilahirkan N (21), warga Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang. ‘’Pemkot Magelang melalui Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) akan terus memantau perkembangan bayi itu,’’ tuturnya.
Windarti yang didampingi Penjabat Sekretaris Daerah, Sumartono, sempat masuk ke dalam ruang bayi dan melihat langsung kondisi bayi. ‘’Bayinya cantik. Saya tidak tega, anak cantik seperti itu sampai disia-siakan,’’ ungkapnya.
Dia mengaku trenyuh melihat kondisi bayi. ‘’Apapun alasan si ibu, kita tidak membenarkan. Tapi kita ada di sini bersama-sama demi hak anak, dia punya hak untuk mendapatkan perlindungan dan hak-hak lainnya,’’ tegasnya.
Seperti diketahui, kondisi bayi yang sengaja dibuang ibu kandungnya setelah dilahirkan di salah satu toilet lantai tiga Pusat Perbelanjaan Matahri Magelang, kemudian dijatuhkan dari ketinggian sekitar 12 meter dalam keadaan sehat, dan masih dirawat di incubator RS Harapan Magelang.
Bayi dengan panjang 41 sentimeter dan berat badan saat dilahirkan 1,8 kilogram ketika ditemukan banyak luka-luka. Yaitu di pipi sebelah kiri, bagian dada, siku kiri dan bagian punggung memar, serta terdapat luka lecet di bagian kemaluan.
Dokter Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Harapan, dokter Rini Isyunti menuturkan, luka-luka yang dialami bayi malang tersebut akibat terjatuh dari ketinggian sekitar 12 meter.Namun, luka-luka itu tidak mengkhawatirkan kondisi kesehatan bayi tersebut.
‘’Untuk memastikan kesehatannya, kami pantau terus dan dimasukkan ke dalam incubator. Karena diduga saat dilahirkan masih prematur, yakni masih berumur sekitar lima sampai enam bulan,’’ ujarnya. (Suarabaru.id/dh)