MAGELANG– Wakil Wali Kota Windarti Agustina meminta Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP4KB) Kota Magelang, mendampingi ibu yang membuang bayinya dari lantai tiga Pusat Perbelanjaan Matahari di depan Alun-alun Kota Magelang Selasa (2/10).
Dia mengatakan, karena kejadiannya di wilayah Kota Magelang, maka Pemkot Magelang harus mengambil langkah untuk merespon kasus ini.
‘’Saya sudah koordinasi dengan Kepala DP4KB untuk mendampingi si ibu itu selama masa pemulihan pasca melahirkan melalui aktivis PPA (perlindungan perempuan dan anak). Langsung kita bergerak,’’ katanya kemarin.
Selain itu, pihaknya juga siap membantu NAN (21) tersangka pembuangan bayi dalam menghadapi permasalah hukum melalui Women Crisis Centre (WCC).
Kasus itu mengundang keprihatinan Pemkot Magelang. “Apapun alasannya dan bagaimanapun keadaannya, harus ada tanggung jawab terhadap anak itu. Sebagai sesama perempuan saya sangat prihatin ada ibu yang tega membuang bayinya,’’ tegas Windarti.
Untuk kesehatan si bayi, lanjut mantan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Magelang, dilakukan pendampingan dari Dinas Kesehatan. ‘’Prinsipnya, kami menekankan agar hak-hak sebagai seorang anak dapat terpenuhi dan terlindungi,’’ jelasnya.
Untuk antisipasi agar tidak terjadi lagi kasus serupa di masa mendatang, Windarti meminta instansi terkait untuk lebih banyak lagi melakukan sosialisasi. Sasarannya remaja putri, anak-anak SMP dan SMA agar tidak terjerumus ke dalam hubungan sex bebas.
‘’Terpenting meningkatkan nilai-nilai religius dalam keluarga dan lingkungan. Dipertegas pula melalui pelajaran budi pekerti di sekolah-sekolah. Tentu kita berharap kasus ini adalah yang terakhir,’’ harapnya.
Kepala DP4KB Kota Magelang Wulandari Wahyuningsih menerangkan, perlu diperbanyak sosialisasi terkait perlindungan anak ke banyak pihak. Hal ini agar semua menyadari pentingnya memberi dan melindungi hak anak.
‘’Kami sangat prihatin atas kejadian ini. Barangkali banyak penyebabnya seperti faktor ekonomi, pergaulan, kurang perhatian keluarga dan lainnya. Kami bersama KPAD sudah menyiapkan psikolog dan konselor sebagai pendamping,’’ terangnya.
Dia berharap, masyarakat dan keluarga tidak serta merta menyalahkan pelaku pembuangan bayi. ‘’Terpenting ke depan harus banyak sosialisasi terkait perlindungan anak. Kami pun akan agendakan sosialisasi penggiat perlindungan perempuan dan anak di perusahaan-perusahaan,’’ ungkapnya.
Mengenai kondisi bayi yang sengaja dibuang oleh ibu kandungnya setelah dilahirkan di salah satu toilet di lantai 3 Pusat Perbelanjaan Matahari, dan kemudian dibuang jatuh di lorong antara Matahari dan Kantor Pos Cabang Magelang, sampai saat ini keadaannya sehat. Bayi masih berada dalam inkubator Rumah Sakit Harapan Kota Magelang. ‘’Hingga saat ini kondisi bayi perempuan yang dibuang oleh ibu
kandungnya sendiri dalam keadaan stabil dan ditempatkan di incubator,’’ ungkap dokter dr Rini Isyunti, dokter jaga Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Harapan.
Dia menjelaskan, bayi yang dengan panjang 41 sentimeter dan berat badan saat dilahirkan 1,8 kilogram ketika ditemukan banyak luka-luka. Mulai di pipi sebelah kiri, bagian dada, siku kiri dan bagian punggung memar, serta terdapat luka lecet di bagian kemaluan.
Menurutnya, luka-luka yang dialami bayi malang tersebut akibat terjatuh dari ketinggian sekitar 12 meter.Namun, luka-luka itu tidak mengkhawatirkan kondisi kesehatan bayi tersebut. ‘’Untuk memastikannya kesehatannya, kami pantau terus dan
dimasukkan ke dalam incubator. Karena diduga saat dilahirkan masih prematur, yakni masih berumur sekitar lima sampai enam bulan,’’ ujarnya.
Dia menambahkan, kondisi kesehatan bayi baik karena keinginan minum dan menangisnya masih baik. Selain itu, kondisi jantungnya juga baik dan masih normal, sehingga tidak perlu mendapatkan alat bantu seperti oksigen.
Mengenai kepala bayi akibat jatuh dari ketinggian sekitar 12 meter, tambah dokter Rini, tidak mendeteksi adanya masalah. ‘’Saat jatuh kemungkinan kepalanya terlindungi. Artinya yang kena hanya kepala sebelah kiri, sehingga tidak berdampak terlalu besar,’’ tegasnya. (Suarabaru.id)