MAGELANG- Kota Magelang salah satu kota terkecil di Indonesia. Dengan letaknya yang strategis dan kondisi lingkungan yang kondusif, membuat Kota Sejuta Bunga ini layak untuk dijadikan tujuan investasi.
‘’Kita tahu, Kota Magelang merupakan salah satu kota terkecil di Indonesia. Tidak punya sawah, tidak punya hutan, dan kita hanya mengandalkan sektor jasa. Namun posisi Kota Magelang strategis,’’ terang Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito, pada kegiatan Magelang Investment Business Forum (Massif) 2018, di Hotel Atria, Rabu (19/9).
Dengan rencana pembangunan bandara baru Yogjakarta serta jalan tol Bawen-Yogjakarta membuat posisi Kota Magelang menjadi strategis. ‘’Apalagi kalau nanti ada exit tol yang lewat Kota Magelang,’’ ujarnya.
Dia meminta para investor untuk tidak ragu menanamkan modal di Kota Magelang. Terlebih dirinya memiliki banyak program unggulan yang makin memajukan daerah tersebut.
‘’Saya sedang merancang Kota Magelang menjadi Singapuranya Jawa Tengah. Saya juga tengah membangun Sport Center di Sanden. Doakan saja semua bisa segera selesai dan dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Magelang,’’ kata Sigit.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Magelang, M Abdul Azis menerangkan, Massif merupakan kegiatan tahunan yang saat ini sudah memasuki tahun ketujuh. ‘’Kegiatan ini merupakan ajang promosi potensi dan peluang investasi di Kota Magelang,’’ tuturnya.
Melalui kegiatan ini diharapkan lebih banyak investor yang melirik dan berminat untuk berinvestasi di Kota Magelang. Selain itu, juga menginformasikan potensi dan peluang investasi beserta fasilitas yang tersedia.
Peserta kegiatan Massif antara lain para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Magelang, instansi terkait dan para calon investor.
‘’Massif ini memfasilitasi forum pemerintah, lembaga keuangan, dan investor untuk membangun kemitraan strategis dalam rangka peningkatan investasi di Kota Magelang,’’ ujar Azis. (Suarabaru.id/dh)