SEMARANG-Namanya Wahyu Pamungkas atau biasa dipanggil Yudi (45), pemilik bengkel Yumos Garage yang berada di Kampung Dakota, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. Dari tangannya lahir mobil-mobil klasik. Bikin replika VW Dakota oke, Porsche juga oke. Kecintaannya pada mobil VW sejak muda mengantarkannya menjadi pengusaha replika VW Dakota dan Porsche yang karya-karyanya mendapat apresiasi luar biasa dari seluruh dunia.
Pada tahun 2007 permintaan mobil VW Dakota dari luar negeri sangat banyak. Para pemain di dalam negeri ramai mencari dan membeli tipe Dakota ini dan langsung diekspor, ke Inggris, Jepang, dan lain-lain. Di dalam negeri sendiri VW itu tidak laku. “Sehingga hanya dalam dua tahun, populasi Dakota di Tanah Air langsung habis,” tuturnya.
Relasi Jepang terus menanyakan apakah VW Dakota dari Indonesia masih ada. Dijawabnya sudah habis. Yudi kemudian menawari untuk membuat replika Dakota dengan bahan dasar mobil VW Combi Brasil. Ternyata customer Jepang itu tertarik dan pesan satu.
“Kebetulan saya waktu itu punya satu Dakota asli, yang kemudian saya jadikan contoh untuk membangun sebuah Combi Brasil menjadi Dakota. Setelah jadi saya kirim ke Jepang. Dia kaget, lho kok sama persis dengan Dakota asli. Akhirnya dia pesan lagi karena pada waktu itu di Jepang sedang ngetren food truck, “katanya.
Kemudian gethok tular, informasi bahwa Dakota bisa dibikin replika sampai ke mana mana. Apalagi saat itu saya juga mulai beriklan di facebook. Pesanan dari Inggris kemudian mulai berdatangan.
Harga replika Dakota yang jauh lebih murah dari aslinya juga membuatnya banjir pesanan. “Bagi kita harga itu sudah menguntungkan. Apalagi waktu itu VW Combi Brasil di Tanah Air tidak berharga. Di komunitas, daripada naik VW Brasil, penggemar biasanya lebih memilih pakai VW Jerman atau kodok” .
Banyak VW Brasil yang mangkrak di bengkel-bengkel. Yudi kemudian memakai jaringan bengkel itu dan meminta mereka menyuplai VW Brasil yang mangkrak kepadanya. Sehingga sampai terkumpul 40 mobil di bengkelnya saat itu di Jalan Fatmawati.
Dengan stok itu ia berani menawarkan ke pembeli dari Inggris dan negara Eropa lain. Ia membuat tiga model, 23 windows, 15 windows, dan 11 windows. Interior meliputi custom, original, dan camper. “Saat itu di Eropa lagi ngetren model camper. Sehingga saya panggil tukang kayu untuk mendesain interior kayunya,” katanya. Setelah jadi dan dikirim ke Inggris, ternyata pelanggan sangat menyukainya, sehingga memesan lagi.
Khusus Replika
Sejak tahun 2010 ia kemudian memfokuskan diri menjadi spesialis replika Dakota. Website pun ia ubah juga. Ia kemudian membuka agen di Jerman, Perancis, Belgia, dan Amerika. Ia juga memiliki dua agen shipping untuk ekspor mobil.
Tahun lalu ia mengembangkan usahanya dengan membuat replika Porsche, yakni Porsche 356 dan Porsche Abarth. Seri Porsche Abarth hanya ada 21 mobil di seluruh dunia. “Tahun lalu customer saya di Jerman menantang saya untuk bikin Abarth yang full dari aluminium. Dia bilang gak punya contoh modelnya. Yang ada cuma contoh model mobil mainan, yang kemudian dikirimkan ke saya,” katanya.
Yudi kemudian bikin tim yang ahli menangani aluminium. Customer dari Jerman itu kemudian mengirim chasis Porsche 356 asli dari Jerman. “Kebetulan saya mendapat ijin dari pemerintah untuk mengimpor sementara karena bengkel saya mendapatkan sertifikat dari Jerman,” tuturnya.
Yudi mengimpor tiga mobil Porsche yang dia pakai chasisnya untuk membangun Abarth aluminium. Ketika jadi, customer dari Jerman itu terkagum-kagum. Yudi juga memakai mobil 356 yang diimpor itu untuk jadi contoh ia membangun sendiri replika Porsche 356. Kedua mobil itu bersama dengan kreasi terbarunya Snail Camper, yang merupakan satu-satunya di dunia.(suarabaru.id/BGS)