WONOGIRI – Warga masyarakat Dusun Suruh RT 3/RW 3, Desa Bumiharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, Rabu petang (25/7), digegerkan oleh kemunculan kasus orang tewas bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke dalam sumur. Kejadian yang merenggut nyawa Mulyadi (48) ini, berlaqngsung di sumur tetangganya, yakni sumur milik Diman (75), yang memiliki kedalaman 17 Meter dengan isi air berketinggian sekitar 2 Meter.
Selepas dari memanen lombok, petang itu Mulyadi mendekat ke sumur milik Diman. Itu diketahui oleh saksi Miswanto (32) yang menjadi tetangga korban. Curiga terhadap ulah Mulyadi, Miswanto, berusaha mencegah agar korban tidak mendekati sumur. Namun usahanya gagal, karena Mulyadi kemudian nekat menceburkan diri ke dalam sumur. Mismanto kemudian beteriak-teriak minta pertolongan kepada para tetangga, terkait dengan perbuatan nekat Mulyadi tersebut.
Kejadian ini, segera dilaporkan ke pamong desa dan diteruskan ke Polsek Nguntoronadi. Kemudian Kapolsek Nguntoronadi AKP Diyatno bersama Aiptu Suyoto dan Brigadir Edy W, segera mendatangi lokasi untuk melakukan penanganan. Kapolres Wonogiri AKBP Robertho Pardede dan Kapolsek Nguntoronadi AKP Diyatno, menyatakan, untuk mengevakuasi korban, didatangkan Tim Search And Rescue (SAR) dari Kabupaten Wonogiri. Kepala Bidang Operasional SAR Kabupaten Wonogiri, Ashari Wisnu Murti, menyatakan, untuk mengevakuasi korban, dilakukan penerjunan relawan memakai tali dengan teknik climbing, untuk pengambilan ke dasar sumur, melalui lubang sumur berdiameter 1,2 Meter tersebut. Turut serta membantu evakuasi, personel Polsek dan Koramil beserta pamong desa dan masyarakat.
Setelah berhasil diangkat dari dalam sumur, korban kemudian diperiksa oleh tim medis dari Puskesmas Nguntoronadi pimpinan Heru Mulyono dan Eni Pujiastuti. Hasil pemeriksaan menyebutkan, korban tewas karena bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke dalam sumur. Seusai pemeriksaan, mayat korban diserahkan ke pihak keluarganya untuk dimakamkan.
Pemicu korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara mencbur sumur, masih dalam penyelidikan petugas. Tapi diduga, karena putus asa oleh lilitan masalah keluarga. Camat Nguntoronadi, Sriyono, menyebutkan, berdasarkan informasi dari pihak keluarganya, Mulyadi, belakangan menderita depresi. Bapak dari tiga anak ini, hari-harinya sering terlihat murung, setelah pisah rumah dengan istrinya, Ny Umi Sunani, yang pulang ke rumah mertuanya di Purwokerto.(suarabaru.id/bp)