MAGELANG – PSIS Semarang sukses menuntaskan dua misi penting saat mengalahkan Persebaya Surabaya 1-0 pada pekan ke-17 Liga 1 di Stadion dr H Moch Soebroto, Minggu (22/7) petang. Gol tunggal Komarudin pada menit ke 49 membawa Laskar Mahesa Jenar meraih poin penuh pada duel bertajuk ”Laga Klasik Perserikatan” tersebut.
Manajer Tim PSIS Setyo Agung Nugroho mengatakan dua misi yang sudah dituntaskan Haudi Abdillah dan kolega adalah meraih kemenangan setelah tiga pekan sebelumnya hanya meraih dua kali hasil imbang dan sekali kekalahan. Kedua, berhasil membalas kekalahan dari Bajul Ijo pada pertandingan Grup delapan besar Liga 2 tahun lalu di Bandung.
“Kemenangan pada pertandingan ini sangat penting bagi kami. Pemain mampu menjawab target yang kami berikan dan secara langsung akan meningkatkan mental pemain pada putaran kedua Liga 1 setelah ini,” tegas Agung. PSIS saat ini berada di peringkat ke-15 atau posisi terakhir paling aman dari zona merah dengan torehan 19 poin. Mereka unggul selisih gol atas Perserui di peringkat ke-16. Sementara dua peringkat terbawah dihuni PS Tira (18 poin) di peringkat ke-17 dan PSMS Medan (15 poin) di posisi juru kunci.
Skuad asuhan Vincenzo Alberto Annese sebelumnya selama sembilan pekan berkutat di zona degradasi karena hanya meraih dua kemanangan, dua kali imbang, dan lima kali kekalahan. Laga kontra Persebaya ini juga sebagai partai terakhir Mahesa Jenar pada putaran pertama. Selanjutnya mereka akan kembali menghadapi PSM Makassar untuk kali kedua pada musim ini dalam laga pekan ke-18 yang akan digelar di Stadion dr H Moch Soebroto, 30 Juli mendatang.
“Jarak dengan peringkat pertama yang sementara dihuni PSM juga hanya sembilan poin. Ini membuat kami optimistis dengan mental yang membaik dan penambahan pemain di bursa transfer yang di buka saat ini bisa terus memperbaiki posisi,” jelas Agung.
Perasaan gembira diungkapkan Vincenzo Alberto Annese. Pada laga terakhir putaran pertama kontra Persebaya dirinya memang menargetkan kemenangan. Peningkatan performa juga dia lihat sejak pekan ke-10 melawan Sriwijaya FC hingga laga kontra Persebaya, Minggu, (22/7). Peningkatan itu antara lain permainan satu dua sentuhan yang berlangsung cepat. Meski demikian, allenatore asal Italia ini masih mencatat ada sejumlah kekurangan yang harus diperbaiki. Kekurangan itu adalah penyelesaian akhir.
Sementara Pelatih Persebaya Angel Alfredo Vera sangat menyayangkan kartu kuning kedua yang diberikan wasit kepada Oktafianus. Bermain dengan sepuluh pemain membuat timnya kurang berkembang. “Kami tidak bisa mempraktikkan permainan kami selama ini setelah Oktafianus diganjar kartu merah,” ungkap Alfredo. (rr)