WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kecamatan Kalikajar Wonosobo kembali menggelar operasi pemakaian masker di jalan utama Wonosobo–Sapuran, tepatnya di depan Mapolsek Kalikajar.
Pada operasi kedua, setelah pelaksanaan tahap pertama sepekan silam, diketahui kesadaran warga untuk mengenakan masker mengalami peningkatan.
Camat Kalikajar, Bambang Triyono, Rabu (22/7), mengatakan bersama para petugas dari Koramil, Polsek, Puskesmas dan sejumlah relawan, bergerak untuk melakukan penertiban pemakaian masker.
“Secara prosentase, jumlah warga yang melintas dan mengenakan masker pelindung mencapai 85 persen. Ini menggembirakan mengingat pada operasi tahap pertama minggu lalu, hanya mencapai 55 persen orang yang bermasker” terangnya.
Sejumlah warga yang terjaring petugas lantaran tak mengenakan masker , menurut Bambang, lebih banyak yang mengaku hanya karena lupa dan ada 3 orang yang memang tidak memiliki masker.
“Jumlah warga yang terjaring dalam operasi masker kali ini, memang masih mencapai 74 orang dan 48 di antaranya merupakan warga Kalikajar. Sementara lainnya merupakan warga dari luar wilayah yang tengah melintas,” katanya.
Turun Drastis
Dikatakan Bambang Trie, dibanding dengan jumlah pada operasi pertama minggu lalu turun drastis, karena pada tahap pertama itu, ada 119 warga yang dihentikan petugas akibat tak mengenakan masker.
Kepada warga yang diketahui beraktifitas tanpa masker, Bambang menyebut, pihaknya masih menyediakan masker secara cuma-cuma untuk dikenakan. Namun dirinya wanti-wanti agar ke depan jangan mengulangi karena akan disanksi wajib membeli masker sendiri.
Warga Kalikajar, sambungnya, akan terus diberikan edukasi agar tak lengah dalam menghadapi masa pandemi Covid-19 yang saat ini terkesan lebih longgar lantaran tengah dalam masa transisi menuju tatanan adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Diakui Bambang, dari sebagian besar warga yang terjaring diperoleh keterangan bahwa mereka mengaku lupa membawa masker karena merasa sudah aman dari Covid-19.
Hal itu disebutnya menjadi bukti bahwa kewaspadaan publik saat ini mulai melemah dan cenderung abai terhadap potensi penularan virus yang telah menginfeksi lebih dari 88.000 orang di seluruh Indonesia itu.
“Mengingat masih diperlukannya kewaspadaan masyarakat akan bahaya virus Corona ini, kami menggelar kegiatan serupa dua kali dalam seminggu, yaitu pada hari Selasa dan Jum’at” tegasnya.
Muharno Zarka-Wahyu