BREBES (SUARABARU.ID) – Angka stunting (kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama) di Kabupaten Brebes masih tergolong tinggi. Bahkan sampai dengan saat ini sudah tumbus hingga 14.400 balita.
Tingginya angka stunting itu menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes. Bahkan penanganannya masuk dalam program prioritas tahun 2020. Termasuk, sinergitas penanganan multi sektor melalui intervensi gabungan. Teknis realisasinya juga melibatkan semua Organisasi Perangkat Daerah terkait.
Optimalisasi program intervensi spesifik, dibenarkan Kabid Kesehatan Masyarakat Utami. Menurutnya, melalui rangkaian kegiatan terus dilakukan hingga akhir tahun ini. “Rinciannya, penanganan ibu hamil Kekurangan Energi Kronik, anemia, ANC terpadu, PMT KEK, ASI Eksklusif, bantuan MPASI,” ungkapnya.
Menggandeng Kader Kesehatan dan tim medis tingkat Puskesmas, juga menjadi upaya Kasi Promosi Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan Emi Sri Hartati. Intervensi spesifik digencarkan dalam pendampingan edukasi pentingnya penanganan stunting.
“Secara intensif dan masif dilakukan di 1.752 Posyandu yang tersebar di 297 desa dan kelurahan,” ujarnya.
Emi Sri Hartati menambahkan, selain fokus menekan angka stunting, dia juga terus meminimalisasi angka kematian ibu dan bayi. Bahkan, optimalisasi penanganan stunting diintegrasikan dengan koordinasi lintas sektoral. Harapannya program intervensi stunting bisa dilakukan secara menyeluruh dan tuntas.
Harviyanto