JEPARA(SUARABARU.ID) – Peningkatan penyebaran kasus covid-19 bukan saja dapat dilihat pada angkanya yang terus naik hingga warga Jepara yang terpapar mencapai 673 orang.
Namun yang mencemaskan jumlah klaster fasilitas kesehatan juga bertambah menjadi 9 buah. Juga merambah ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jepara. Penambahan juga terjadi pada tenaga kesehatan yang terpapar.
Jika pada jumpa pers tanggal 7 Juni 2020 lalu dr M. Fahruddin, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 menyampaikan ada sekitar 150 tenaga kesehatan telah terpapar, kini dikabarkan jumlahnya telah mencapai 190 orang lebih. Namun penambahan ini sebagian besar berasal dari tenaga kesehatan RSUD RA Kartini yang didapati terkonfirmasi positif.
Penambahan lain berasal dari Puskesmas Bangsri, Puskesmas Mlonggo, RSI Sultan Hadlirin, Puskesmas Batealit, Puskesmas Kedung 1, Puskesmas Kedung 2, Puskesmas Jepara, Klinik Kesehatan serta dari DKK Jepara. Kini karyawan di unit-unit pelayanan kesehatan ini sedang menunggu hasil swab setelah rekan sekantornya dinyatakan positif.
Disamping tiga dokter dan dokter gigi dari Puskesmas Mlonggo, kini dikabarkan ada sejumlah dokter dari RSUD RA Kartini dan dari Puskesmas Bangsri yang juga dinyatakan positif terpapar covid-19. Bahkan ada dokter yang dikabarkan keluarganya juga dinyatakan positif covid-19.
Dengan demikian dari jumlah warga Jepara yang terkonfirmasi positif covid-19 sebanyak 673 orang, 27,39 persen adalah tenaga kesehatan diberbagai macam fasilitas kesehatan.
Terkait dengan meluasnya klaster kesehatan, Kepala DKK Kabupaten Jepara Mudrikatun belum bersedia memberikan klarifikasi. Sedangkan terkait dengan penambahan dokter yang terpapar covid-19, Ketua IDI Jepara dr Triyono Teguh Widodo MM meminta SUARABARU.ID untuk menghubungi Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jepara.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua PPNI Jepara, Hadi Sarwoko ketika diminta tanggapannya tentang banyaknya perawat yang terpapar covid-19 yang jumlahnya mencapai 180 orang lebih. “ Baik ditanyakan ke juru bicara,” ujarnya pendek. Sementara juru bicara GTPP Jepara, dr M. Fahruddin belum memberikan jawaban
Sedangkan Ketua Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Jawa Tengah, dr Djoko Handoyo yang diminta tanggapannya meminta SUARABARU.ID menghubungi Ketua IDI Jepara. “Sudah ada kesepakatan, masalah-masalah yang ada dalam penanganan covid-19 dibicarakan di gugus tugas setempat,” ujarnya
Sedangkan dokter senior yang lama bertugas di Jepara , dr Kun Werdiningsih M.Kes berharap Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jepara bersedia untuk melangkah lebih cepat dan padu. Disarankan GTPP segera melakukan analisa dan evaluasi sebab situasinya berkembang sangat cepat, tambahnya.
“Perlakukan tenaga kesehatan layaknya manusia. Mereka juga harus dilindungi dan dijamin keselamatannya,” ujar dr Kun Werdiningsih yang pernah juga menjabat Direktur Utama RSUD RA Kartini Jepara.
Hadepe