BLORA (SUARABARU.ID) – Instruksi sikat habis pelaku perjudian (kasus 303), khususnya toto gelap (togel), tidak jalan di tempat. Anggota Polres Blora yang tersebar di 16 Polsek, terus bergerak mengosek pratik togel di semua lokasi
“Instruksi atau perintah tutup togel terus berlanjut, ada yang ditangkap dan diproses dengan barang bukti,” tandas Kapolres Blora, AKBP Ferry Irawan, Sabtu (27/6/2020).
AKBP Ferry menegaskan, tidak ada toleransi dengan praktik perjudian, baik togel maupun judi jenis lainnya. Tidak ada backing-backingan, jika ada yang masih buka, akan langsung ditutup dan pelakunya ditangkap untuk diproses hukum.
Terpisah Tejo Prabowo, wakil ketua Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Blora, mendukung langkah Polri menutup praktik togel di kabupaten penghasil kayu jati itu.
Jojok, panggilan familier Tejo Prabowo, menambahkan bahwa sebelum praktik togel di Blora ditutup ada dua bandar yang membawahi pengecer, yakni Dam dan Hrt.
“Sebelum togel ditutup, omzet dari dua bandar di Blora itu mencapai sekitar Rp 400-an juta per harinya,” beber Jojok.
Sementara itu saat disinggung maraknya pemberitaan dan laporan wartawan akun Toto Gelap di media sosial (medsos) yang mencatut nama wartawan (media), menurut Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan, kini masih ditindaklanjuti dan sudah memeriksa sejumlah saksi.
Menurut Blora 1, panggilan internal Kapolres Blora, 303 di wilayahnya bukan berarti tidak ada, terbukti Polres sudah menangkap dan melakukan pengrebegan, kini lima kasus yang ditangani, dengan tersangka sebanyak sembilan orang.
Ganggu Kamtibmas
Judi togel, tambahnya, merupakan bagian dari penyakit masyarakat. Menurut Kapolres Blora, ada beberapa penyakit masyarakat yang mengganggu situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Di antaranya narkoba, judi (togel), ada minuman keras (miras), dan hal-hal lain yang sifatnya bisa mengganggu situasi kamtibmas di kabupaten yang terbagi dalam 16 wilayah kecamatan itu.
Kapolres menambahkan, situasi sekarang perekonomian sedang kurang bagus, adanya covid-19, membuat pihaknya dan Pemerintah Kabupaten, fokus menangani pencegahan penyebaran virus corona agar masyarakat terhindar dari covid-19.
Menurutnya, Polres sudah berulang kali melakukan penangkapan, dan penggerebegan. Namun jika masyarakatnya masih terus menerima hal tersebut, bahkan sebelum menjabat di Blora juga sudah ditangkap puluhan pelaku judi, maka Polisi akan sulit menyikat habis kasus 303 tersebut.
Meski demikian, Polres Blora akan berusaha membersihkan, akan terus menyetop virus-virus yang menjadi penyakit masyarakat, terutama judi togel berkode Hongkong (HK) dan Singapura (SG).
Mengenai ramainya pemberitaan yang mencatut media, Kapolres menegaskan pihaknya yakin media di Blora tidak seperti itu, kalaupun ada itu adalah oknum, Polisipun kalau ada itu adalah oknum.
“Kami yakin, kawan-kawan PWI dan wartawan di Blora bersih, tidak ada yang ikut bermain-main di dalam lingkaran togel,” terang Kapolres Blora.
Maka dalam kondisi seperti ini, jangan mendiskriditkan bahwa Polisi melegalkan, TNI melegalkan. Ini karena merupakan budaya, tapi budaya yang tidak baik itu jangan dilaksanakan, tega alumni Akpol Semarang (1999).
Diberitakan sebelumnya, Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan, melangkah tegas dengan menutup dan menyikat habis praktik judi togel yang ada di wilayah kerjanya. Dia minta dukungan semua pihak untuk melaporkan jika melihat praktik judi.
AKBP Ferry mengakui, praktik togel sudah berjalan lama, dan sudah ada puluhan pelaku yang ditangkap dan diproses hukum. Intruksi tutup togel ini tida berlaku satu-dua hari, tidak satu-dua bulan, namun berlakaku seterusnya.
Wahono/mm