JEPARA(SUARABARU.ID) – Peningkatan kasus Covid-19 yag sangat cepat di Jepara dalam 3 hari terakhir membuat banyak kalangan cemas. Sebab bukan saja peta penyebarannya semakin luas, namun jumlah pasien terus bertambah signifikan.
Dalam tiga hari terakhir pasien Covid-19 bertambah 81 orang. Diantara adalah 24 tenaga kesehatan RSUD RA Kartini hingga membuat fasilitas kesehatan milik Pemerintah Kabupaten Jepara ini menutup sementara IGD dan Poli Rawat Jalan selama 3 hari.
Baca Juga: Sehari, 1.043 Orang Positif Corona, Maknanya…
“Ini persoalan serius sebagai akibat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pemerintah Kabupaten kurang cepat mengambil keputusan penting dan strategis. Bahkan sepertinya tidak memiliki road map atau peta jalan yang jelas dan terukur yang dapat menjadi panduan bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat untuk bersama melangkah,” ujar Zakaria Anshori, pemerhati masalah sosial dan juga pegiat media sosial di Jepara.
Menurut Zakaria Anshori, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sesuai kewenangannya juga harus segera memperhatikan Jepara dengan sungguh-sungguh. Turun langsung ke Jepara, hingga mengetahui persoalan Jepara dan sekaligus jalan keluarnya,” pinta Zakaria Ansrori
Baca Juga: Ledakan Tertinggi, Pasien Covid-19 di Jepara Hari Ini Tambah 55 Orang
Disamping itu Zakaria Anshori juga minta agar anggaran sebesar Rp. 203 miliar dijelaskan peruntukannya secara terbuka. Dengan demikian masyarakat dapat bersama-sama untuk mengawasi penggunaanya.
“Dalam anggaran yang disusun oleh Bupati Jepara terdapat alokasi Rp. 30 miliar yang direncanakan untuk subsidi pinjaman. Ini penggunaanya juga harus jelas, sebab dari pemerintah pusat telah ada program relaksasi kredit,”ujar Zakaria
Sementara program pencegahan kurang maksimal, seperti halnya kurangnya Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan, Rapid Test, Swab, pengobatan bagi pasien covid-19 yang melakukan isolasi mandiri hingga pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 di Jepara lamban, tambahnya
Kecepatan dalam melangkah juga menjadi harapan Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Jepara, Subandi. “Harus dipastikan bahwa skenario yang disusun oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Jepara implementatif dan dipastikan dilaksanakan ditengah-tengah masyarakat,” ujarnya kepada SUARABARU.ID.
Ini sangat penting sebab Jepara sudah menjadi daerah transmisi lokal. Dengan demikian terjadinya penularan antar warga yang kemudian membentuk klaster-klaster baru seperti Welahan, Karangaji, Kedung Malang, Pecangaan dan terakhir RSUD RA Kartini. Bahkan kemudian banyak anak-anak yang juga positif terpapar Covid-19.
“Sikap tegas juga sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat, termasuk dunia usaha. Jangan sampai aturan yang telah ditetapkan kemudian hanya menjadi teks tanpa makna dan tidak menjadi pedoman bersama,” ujar Subandi.
Sementara Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Jepara, Suharno mengajak seluruh warga masyarakat untuk benar-benar memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Libatkan para pimpinan masyarakat ditingkat bawah untuk memberikan edukasi kepada warga. Jika perlu ditingkat lokal dibangun kesepakatan bersama untuk menerapkan sangsi sosial bagi warga yang mengabaikannya. “ Harusnya pemerintah tegas dalam menegakkan aturan,”ujar Suharno.
Hadepe – Ulil Abshor