KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Guna mempercepat musim tanam (MT) II, Paguyuban Petani Bonorawan dan Paguyuban Kades se-Kecamatan Bonorowo, Kebumen, mengambil langkah cepat mendesak agar air irigasi dari saluran Waduk Wadaslintang segera dialirkan dan sampai di areal sawah.
Hal itu terungkap dari rembug petani Bonorawan dengan para kades se Kecamatan Bonorowo dan pihak pemangku kepentingan di Rumah Kades Bagung, Kecamatan Prembun, Untung, Sabtu (13/6) lalu.
Gendu-gendu rasan itu sekaligus ajang koordinasi yang dihadiri utusan UPT Dinas SDA Bedegolan diwakili Suyatman, Kepala Desa Patukrejo Wakijo, Perangkat Desa Sugeng Purnomo. Hadir pula Presiden Paguyuban Petani Bonorawan Miftakhul Amin dan Sekjen Paguyuban Petani Bonorawan (PPB) Wibisono Susanto
Menurut Wibisono, melalui rapat singkat telah sepakat untuk mekanisme pembagian distribusi air di wilayah Kecamatan Bonorowo dan Prembun. Kades Patukrejo Wakijo sangat antusias meminta agar di MT II ini air segera sampai di areal sawah di desanya. Mengingat petani telah melakukan olah lahan dan sudah memiliki bibit padi yang siap tanam
Namun, lanjut Wibisono, masih terjadi hambatan distribusi air di saluran Prembun, tepatnya di Desa Bagung dan Desa Kabekelan. Pasalnya, banyak enceng gondok dan bendung-bendung di saluran tersebut sehingga menghambat kelancaran air sampai di wilayah Bonorowo. Padahal debit air yang dialirkan dari Waduk Wadaslintang cukup besar.
Sementara Presiden PPB Miftakhul Amin mendesak kepada Dinas SDA agar air yang di distribusikan benar-benar bisa kontinyu. Hal itu sebagai evaluasi di Musim Tanam sebelumnya, ketika air di alirkan terlalu kecil justru akan menjadi sia-sia. Untuk itu Amin minta agar dilakukan pendistribusian air dengan terjadwal buka-tutup, namun air tetap tercukupi.
Suyatman mewakili Dinas SDA mengaku akan mengupayakan apa yang disampaikan Presiden PPB dengan melakukan penjadwalan buka dan tutup. Pada prinsipnya pembagian air yang sekarang dilakukan untuk mengaliri wilayah Kecamatan Prembun dan Kecamatan Bonorowo sudah berjalan.
Wibisono Susanto menambahkan, pada MT II antusias petani untuk kembali tanam padi karena beberapa minggu yang lalu ada curah hujan yang cukup tinggi sehingga areal sawah tergenangi air. Padahal sebelumnya sudah dilakukan rapat pada 6 April 2020 di Balai Progo, Bogowonto dan Luk Ulo (Probolo) di Kutoarjo.
Wibisono berharap terkait pembagian air tidak ada yang hanya mementingkan desanya sendiri-sendiri. Mengingat semua masyarakat baik di Kecamatan Prembun dan Bonorowo mayoritas petani sehingga butuh air.”Kita semua harus bisa mencari solusi terbaik sehingga MT II ini semua bisa berhasil panen dan kebutuhan air bisa merata,”ucap Wibisono.
Untuk mempercepat air masuk di Kecamatan Bonorowo, Ketua PPB telah mengkoordinir semua kades di Kecamatan Bonorowo untuk mengirim tenaga Darma Tirta Desa melakukan kerja bakti pembersihan enceng gondok di saluran Prembun.
Komper Wardopo