blank

GROBOGAN (SUARABARU.ID)– Tingkat penggunaan media sosial di masyarakat memang tinggi. Namun warga diharapkan berhati-hati saat mempergunakannya. Termasuk membuat postingan terkait “uneg-uneg” yang asal-asalan, alias tanpa disertai data pendukung.

Di Kabupaten Grobogan, seorang wanita berinisial IM, warga Desa Menduran, Kecamatan Brati, diduga melakukan postingan terkait Bantuan Langsung Tunai Dana Desa Tahap II, yang baru saja diterima pada Sabtu (13/6/2020) siang.

Dalam postingannya, IM menggunggah foto uang Rp 200 ribu disertai kata-kata, ”Potongan Dana BLT, Lur. T4mu dipotong piro, Lur??? #menduran-Bratu-Grobogan”, di sebuah grup Facebook. Postingannya ini membuat netizen lain bereaksi dengan berbagai komentar.

BACA JUGA : KA Maharani Poncol-Pasarturi Sudah Kembali Jalan

Dari sekian komentar, salah satunya Camat Brati, Joko Supriyanto, yang menyamar sebagai warga biasa. Namun IM tidak menyadari, jika yang berkomentar ini adalah pemimpin Kecamatan Brati.

Setelah mendapatkan informasi itu, perangkat Desa Menduran langsung mendatangi rumah IM, untuk meminta klarifikasi. Saat ditanya, IM mengaku postingannya itu tidak bermaksud apa-apa. Di hadapan perangkat Desa Menduran dan beberapa warga, IM mengakui kesalahannya dan meminta maaf.

”Malam ini, mengenai postingan saya tadi di facebook milik saya , saya tidak bermaksud apa-apa. Dan saya minta maaf karena postingan tersebut merugikan berbagai pihak, terutama Perangkat Desa Menduran dan warga Kabupaten Grobogan. Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi,” ujar IM, saat diminta melakukan klarifikasi.

Tidak hanya menyatakan langsung, IM juga membuat surat pernyataan yang ditandatangani di atas materai, dan tanpa paksaan dari berbagai pihak. Bahkan postingannya yang sempat membuat ramai itu juga langsung dihapus, agar tidak lagi membuat keresahan di masyarakat.

Tak Terjadi Lagi
Sementara itu Camat Brati, Joko Supriyanto mengungkapkan, Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang berasal dari Dana Desa pada tahap dua ini, kali pertama disalurkan di Kabupaten Grobogan, di beberapa wilayah di Kecamatan Brati. Pada tahap I, wilayah Kecamatan Brati merupakan wilayah pertama penyaluran BLT ini.

”Kepala Desa dan perangkat desa serta semua pihak yang terkait, sudah berusaha melakukan yang terbaik atau se-optimal mungkin, agar tidak terjadi kesalahan dan bisa membahagiakan masyarakat miskin maupun yang terdampak corona. Namun sayang, tercederai dengan adanya informasi yang tidak benar. Semoga hal ini tidak terjadi lagi, apalagi sampai diposting di media sosial,” jelas Joko, Sabtu (13/6/2020) malam.

Pihaknya berharap kepada warga penerim BLT DD, agar jika belum jelas harus meminta informasi kepada pihak terkait, yakni perangkat desa. Dengan demikian, kesalahpahaman seperti ini tidak lagi terjadi

Berlanjut
”Penerimaannya itu Rp 600 ribu dikali tiga bulan. Namun ada aturan baru, agar ditambah alokasi lagi Rp 300 ribu kali tiga bulan,” ujar Joko.

Ditambahkan dia, penyaluran BLT DD pada Sabtu (13/6/2020), dilaksanakan di tiga desa, Menduran, Temon dan Tirem. Kegiatan berlanjut pada Senin (15/6/2020) di enam desa lainnya, di Kecamatan Brati.

BLT DD ini disalurkan bekerja sama dengan BKK Brati. Joko menjelaskan, uang bantuan langsung dikirim ke rekening penerima.

”Apabila belum bisa diambil sesuai jadwal yang ditentukan, penerima bisa langsung mengambilnya di BKK Brati. Kami berharap dapat berjalan dengan lancar, aman, damai, kondusif dan bisa membahagiakan para penerima maupun para pihak pelaksana,” tutup Joko.

Hana Eswe-Riyan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini