SOLO (SUARABARU.ID)-Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Gerakan Penyehatan Udara Sehari Tanpa Emisi. Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan dipimpin Rektor UNS Prof Dr Jamal Wiwoho SH M.Hum dan berlangsung di kampus setempat.
“Gerakan Penyehatan Udara UNS Sehari Tanpa Emisi` akan rutin digelar setiap tahun dalam rangka untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup. Tidak menutup kemungkinan akan diterapkan di UNS seminggu sekali atau sebulan sekali“ ungkap Rektor Prof Dr Jamal Wiwoho SH M.Hum dalam keterangannya di sela-sela kegiatan, Jumat (5/6).
Dalam Gerakan Penyehatan Udara, UNS Sehari Tanpa Emisi di Lingkungan UNS`, lanjut Prof Dr Jamal Wiwoho, diawali kegiatan naik sepeda berkeliling kampus oleh Rektor, Wakil Rektor, Ketua Senat dan Pimpinan Fakultas serta lembaga dengan start dari rumah dinas mulai pukul 06.30 WIB.
Seluruh aktivitas seelalu memperhatikan protokol kesehatan. Di sisi lain Civitas Akademika dipersilahkan memarkir kendaraan bermotor yang dikendarai di Rumah Dinas Rektor, halaman LPPM dan SPMB UNS. Kepada pihak bersangkutan dipersilahkan menggunakan angkutan yang tersedia seperti bus, sepeda maupun berjalan kaki untuk menuju ke unit kerja masing-masing .
Selain tidak menggunakan kendaraan bermotor di dalam kampus, pada Jumat 5 Juni 2020 juga dilarang menyalakan pendingin udara (AC) mulai pukul 07.30 WIB hingga 12.00 WIB. “Kegiatan ini juga dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesadaran civitas akademika terkait pentingnya mengurangi polusi udara di lingkungan UNS”, jelasnya.
Dikatakan, pihaknya akan membahas lanjut antar pimpinan apakah gerakan seperti ini perlu dilakukan sebulan sekali atau seminggu sekali misalnya tiap hari Jumat . Hal demikian mengingat kegiatan yang digelar bisa menjadi nilai lebih dalam penilaian UI Green Metric.
Masih dalam kesempatan sama, Dekan Fakultas Kedokteran UNS, Prof. Reviono menyambut baik gerakan yang berlangsung. Pihaknya berharap kegiatan yang berlangsung bisa rutin dilaksanakan agar bisa mengurangi polusi udara.
“Dengan bersepeda ini kan bagus untuk kesehatan paru dan juga jantung sehingga perlu dilakukan secara berkelanjutan. Maka dari itu, perlu ada pembahasan supaya gerakan seperti ini tidak setahun sekali dilaksanakan, namun bisa dilakukan sebulan sekali atau seminggu sekali untuk mengurangi tingkat polusi udara di lingkungan UNS,” terangnya.
Bagus Adji-trs