WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Gunung Soka, lokasi pencarian bibit bonsai yang menyebabkan Ahmad Satiri alias Ambon (37) tertindih batu besar dan akhirnya meninggal, dikenal sebagai kawasan wingit (angker). Lokasi tersebut diduga banyak dihuni oleh makhluk gaib, dan jarang dirambah manusia. Ahmad Satiri, adalah warga asal Dusun Banjardowo RT 1/RW 5, Desa Purworejo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, ini meninggal Senin pagi (1/6).
Seperti diberitakan, pria kelahiran Wonogiri 4 Januari 1983 ini, Minggu sore (31/5), mengalami kecelakaan kerja saat mencabut pohon Serut (Streblus asper) yang akan dijadikan bibit pohon bonsai. Malang bagi bapak dua anak ini, karena mendadak batu besar yang berada di lereng bukit, longsor dan menindih kedua kaki dan sebagian tubuhnya.
Baca Juga: New Normal, Pergulatan Tak Terpapar, Tak Terkapar, Tak Lapar..?
Lokasi tempat pencarian bibit bonsai tersebut, berada di Gunung Soka, di wilayah perbukitan Dusun Malangan RT 2/RW 6, Desa Kedungsono, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo. Bersama tiga rekannnya, Ahmad Satiri, datang ke perbukitan tersebut, untuk mencari bibit bonsai.
Tonase Berat
Tapi malang bagi Ahmad, Minggu sore (31/5), dia kelongsoran batu besar yang kemudian menindih kedua kaki dan sebagian tubuhnya. Upaya menyelamatkan Ahmad, dilakukan dengan peralatan linggis dan jugil besi, tapi gagal karena batu yang menindihnya berukuran besar dan memiliki tonase yang berat, serta tidak mampu dijugil memakai linggis dan peralatan trandisional lainnya.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, semalam disebutkan juga mendatangi lokasi untuk membantu memberikan pengarahan tindakan evakuasi. Oleh Kepala Desa (Kades) Kedungsono, Supriyadi, kejadian ini dilaporkan ke Polsek Bulu, Polres Sukoharjo. Kapolsek Bulu Iptu bersama Polres Sukoharjo, meminta bantuan Tim Search And Resque (SAR).
Tim SAR Kabupaten Sukoharjo, kemudian meminta bantuan SAR Kabupaten Wonogiri yang memiliki personel berspesifikasi dan berkeahlian vertical rescue, lengkap dengan peralatan derek dan katrol.
Ditambah Regu
Awalnya, Ketua SAR Wonogiri Agus Widodo, mengirimkan satu regu. Wisnu dari SAR Media Wonogiri, menambahkan, karena regu pertama belum dapat memberikan hasil yang maksimal dalam melakukan evakuasi, kemudian ditambah satu regu lagi untuk di-BKO-kan dalam operasi pertolongan korban tersebut.
Bersama itu, juga didatangkan regu bantuan dari Tim SAR Klaten dan dari Basarnas Surakarta, juga dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI dan Polri, serta relawan dari Ormas. Lokasi tempat korban tertindih batu, berada di lereng Gunung Soka yang tidak ada jalannya.
Kondisi medan perbukitan ini, memberikan tingkat kesulitan bagi para personel SAR dan Tim Gabungan yang memberikan pertolongan. Karena untuk menuju ke lokasi, harus membelah semak perdu yang penuh dengan onak duri. Baru lewat tengah malam, yakni pada pukul 24.45, korban akhirnya berhasil dievakuasi.
Lereng Terjal
”Saat berhasil dibebaskan dari batu besar yang menindihnya, korban masih dalam keadaan hidup,” jelas Wisnu. Dia selanjutnya ditandu basket dan spinal, dan kemudian dilakukan pengusungan dengan cara estafet, melalui medan lereng perbukitan yang terjal, ke arah perkampungan penduduk yang berjarak sekitar 1 Kilometer.
Untuk selanjutnya, Ahmad, dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Karima Utama di Kartasura, Surakarta. Namun pada pukul 05.00 Senin (1/6), korban meninggal, dan oleh keluarganya dimakamkan Senin siang (1/6) pukul 13.00 di makam Astonoloyo Dusun Mundu, Desa Purworejo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri.
Korban merupakan putra Sriyono-Supriati, warga Dusun Banjardowo, Desa Purworejo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Almarhum meninggalkan seorang istri, Erni, dan dua anak.
Warga menyebutkan, lokasi tersebut banyak dihuni maklhuk gaib, yang diduga kemudian marah, karena tanaman Serut di istana taman gaibnya tersebut, mendadak dijarah manusia.
Sementara di kalangan pecinta bonsai, pohon Serut (Streblus asper) menjadi salah satu favorit tanaman untuk dikredilkan menjadi pohon hias yang unik. Karena pohon Serut, memiliki bentuk batang dan daun yang eksotis. Serut, juga masuk dalam kategori tanaman mistis, karena disukai oleh bangsa jin.
Bambang Pur