GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Virus corona menyebabkan aktivitas kegiatan di berbagai bidang menjadi sedikit terhambat. Bahkan, jadwal kegiatan yang sudah diagendakan di tahun sebelumya, beberapa dilakukan dengan mematuhi aturan protokol kesehatan. Namun, banyak juga kegiatan yang mengalami pembatalan atau penundaan.
Agenda yang paling utama ditunggu-tunggu masyarakat adalah mudik ke kampung halaman saat momen Idul Fitri. Namun, adanya pandemi covid-19, beberapa warga asal Grobogan yang merantau di luar daerah memilih menunda acara pulang kampung ini.
Manik Priyo Prabowo (34), misalnya. Hampir tujuh tahun lamanya, pria asal Kecamatan Tanggungharjo ini tinggal di Surabaya. Tahun ini, ia bersama keluarga kecilnya berniat menjenguk kampung halamannya.
“Tapi karena adanya pandemi corona ini, akhirnya kita memilih untuk tidak mudik. Ada empat alasan, pertama karena kita nggak tahu perjalanan dari Surabaya ke Grobogan seperti apa. Entah, itu nanti kena virus atau tidak, sementara di rumah ada ibu dan nenek saya yang usianya sudah sepuh juga om yang punya penyakit bawaan, jadi kami memilih tidak mudik,” jelas pria lulusan Sastra Indonesia FIB Undip Semarang, saat dihubungi melalui telepon.
Jika Manik rindu kampung halamannya di Tanggungharjo, berbeda dengan keluarga Rachmad Hidayat. Pria yang tinggal di Purwodadi ini merupakan kelahiran Kulonprogo, Yogyakarta. Setiap lebaran tiba, ia dan keluarganya mudik ke kampung halaman mereka.
“Rencana mau ke Yogyakarta. Tetapi kita patuh dengan imbauan pemerintah, jadinya kita tunda dulu silaturahmi dengan keluarga di Yogyakarta. Mereka kebetulan juga sama-sama mengerti. Prinsip saya, ora salaman tetap seduluran,” jelas Rachmad.
Lewat Daring
Sementara itu, Sesda Grobogan, Mohammad Soemarsono mengimbau kepada warga Kabupaten Grobogan terkait momen Idul Fitri 1441 Hijriyah ini. Sama seperti imbauan Menteri Agama, warga Kabupaten Grobogan diharapkan tidak melalukan takbir keliling. Selain itu, shalat Ied bisa dilakukan di rumah masing-masing.
“Saat ini virus corona masih berkembang, sehingga kita masih tetap harus hati-hati dan harus terus berupaya untuk memutus rantai penularannya. Silahturahmi dan halal bihalal diganti lewat sms atau WA,” jelasnya, saat dikonfirmasi suarabaru.id, Kamis (21/5/2020).
Tak hanya itu, momen Idul Fitri ini juga tidak ada cuti bersama. Soemarsono menjelaskan, Pemkab Grobogan mengimbau kepada seluruh ASN agar mematuhi kebijakan pemerintah.
“Tahun ini tidak ada cuti lebaran. Oleh karena itu, kami menghimbau agar ASN mematuhi kebijakan pemerintah, meskipun WFH (work from home-red) atau bekerja dari rumah,” pungkasnya.
Hana Eswe-trs.