KUDUS (SUARABARU.ID) –Kabar menggembirakan datang dari RSUD dr Loekmonohadi Kudus. Lima pasien Covid-19 yang dirawat, semuanya telah sembuh. Dan kini, sudah tidak ada lagi pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan di RS pelat merah tersebut.
“Dengan sembuhnya lima pasien ini, jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat kini nol. Dan saya berharap tren baik ini akan terus berlanjut nanti,”kata Plt Bupati Kudus Hartopo, saat menyerahkan surat keterangan sembuh ke pasien yang bersangkutan, di RSUD Kudus, Kamis (14/5).
Hartopo menyatakan, saat ini yang masih menjalani perawatan di RSUD, hanya tinggal pasien yang berstatus PDP. Dari total kumulatif 206 PDP yang dirawat di RSUD, yang masih menjalani perawatan tinggal 18 orang. Sementara 19 diantaranya meninggal dunia.
“Jadi, sudah ada 169 PDP yang sembuh karena penyakitnya sudah membaik atau karena hasil swabnya negatif,”kata Hartopo.
Selain di RSUD, kata Hartopo, pihaknya juga sudah mendapatkan laporan kondisi pasien yang dirawat di RS Mardi Rahayu juga menunjukkan hasil yang menggembirakan. Oleh karena itu, Hartopo oprtimistis kalau penyebaran Corona di Kudus akan mulai mereda.
“Saya optimistis penyebaran Covid-19 di Kudus akan mulai mengalami tren penurunan. Bahkan dalam beberapa kesemapatan di Gugus Tugas, saya sering memprediksi kalau Juni-Juli mendatang, situasi akan kembali normal,”ujar Hartopo.
Bahkan, atas tren yang sudah semakin baik ini, Hartopo mengaku akan melonggarkan ketentuan jam malam yang sudah diberlakukan sebelumnya. Jika saat ini jam malam mulai pukul 20.00 WIB, nanti akan lebih diperlonggar menjadi pukul 21.00 WIB.
Sementara, Direktur RSUD Kudus dr Aziz Achyar mengungkapkan, lima pasien yang sembuh saat ini berasal dari berbagai latar belakang. Bahkan, satu orang diantaranya adalah seorang dokter dan satu lagi adalah perawat yang bertugas di RSUD.
“Alhamdulillah, setelah melalui perawatan, para pasien tersebut kini sudah sembuh dan bisa beraktifitas kembali,”kata Aziz.
Orang Tanpa Gejala
Lebih lanjut, kata Aziz, para pasien yang sudah dinyatakan sembuh, sudah aman untuk bergaul kembali dengan masyarakat. Meski demikian, protokol kesehatan tetap harus dilakukan seperti tetap menggunakan masker saat di luar rumah.
“Yang penting, kami mengimbau pada masyarakat untuk tidak mengucilkan pasien yang telah sembuh. Hanya saja, protokol kesehatan tetap harus ditaati,”tukasnya.
Dari pengakuan para pasien, rata-rata mereka divonis positif Covid-19 tanpa ada gejala yang berat. Edi Setyono, salah satu pasien mengaku hanya mengalami gejala pusing-pusing. “Karena saya punya riwayat perjalanan dari Bali, saya dimasukkan dalam kategori PDP. Hingga hasil swab saya positif,”katanya.
Hal yang sama juga disampaikan Feri Setyono, seorang pasien positif asal Desa Lau, Kecamatan Dawe. Menurutnya, dia masuk RS karena menderita penyakit muntaber. “Tapi saat diswab ternyata positif. Padahal tidak ada gejala batuk dan pilek,”ujarnya.
Tm/Ab