BLORA (SUARABARU.ID) – Persebaran virus Corona Kabupaten Blora, Jawa Tengah, makin meluas. Wakil Bupati, Arief Rohman, selaku Wakil Ketua GTPP Covid-19 kabupaten setempat, mengumumkan tujuh dari 16 kecamatan yang ada berstatus zone merah.
“Tujuh Kecamatan yang masuk zona merah itu adalah Blora Kota, Cepu, Jepon, Ngawen, Kunduran, Kradenan dan Jati,” beber Arief Rohman di Posko ugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora, Rabu (13/5/2020).
Sedangkan kecamatan yang masih bersatatus zona orange atau kawasan yang sudah ada kasus rapid-test reaktif terdiri Kecamatan Sambong, Kedungtuban, Randublatung, Banjarejo dan Todanan, lanjut Wakil Bupati Blora.
“Ada Empat kecamatan masih zona hijau, yakni Kecamatan Japah, Tunjungan, Bogorejo dan Jiken, ini kawasan tanpa kasus Covid-19 dan rapid tes reaktif,” jelas Arief.
Wabup Blora berharap, kecamatan yang masih hijau ini tetap bertahan, kuncinya seluruh masyarakat harus tertib dan patuh pada protokol kesehatan seperti yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah.
Dijelaskan Arief Rohman, untuk orang tanpa gejala (OTG) 164, orang dalam pemantauan (ODP) 40, pasien dalam pengawasan (PDP) 13 orang dan warga positif rapid test 54 orang tersebar di 12 dari 16 kecamatan di kabupaten paling timur di Jateng ini.
“Rapid test reaktif semakin bertambah karena hasil tracking para pendatang dan petugas medis,” tambah Wabup Blora.
54 Diuji Lab
Selanjutnya warga yang positif Covid-19 secara labororium polymerase chain reaction (PCR) dari Swab-test ada 12 orang, terinci tiga orang meninggal dunia, sembilan orang sedang dirawat. Dari 12 positif tertular virus corona tersebut, kebanyakan santri dari kluster Temboro yang mencapai 50 persen atau enam orang, selebihnya ada pendatang dari Jakarta, dan penularan dari kasus pertama Kunden, Kota Blora, kata Arief.
Menurutnya, kasus positif Covid-19 berpotensi bertambah, karena rapid-test reaktif mencapai 54 dan sudah dilakukan pengambilan Swab untuk diuji Lab-PCR-nya. “Mari kita berdoa, semoga hasil Lab-Swab nanti negatif semuanya,” harap Wakil Bupati Blora.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, lanjutnya, hingga kini klinik Bakti Padma sudah penuh digunakan untuk isolasi pasien positif Covid-19 dan isolasi pasien rapid-test reaktif.
Sedangkan pasien rapid-test reaktif dari tenaga medis diisolasi di Hotel Grand Mega Cepu dan Hotel Mustika Blora. Pasien positif Covid-19 ini dikarantina atau diisolasi di RSUD Blora, RSUD Cepu dan Klinik Bakti Padma.
Adapun jumlah pemudik atau pendatang warga Blora mencapai 31.068 jiwa. Pendatang diminta wajib lapor ke desa, isolasi mandiri 14 hari di rumah dan di termpat lain yang disediakan pihak desa atau kelurahan masing-masing.
Para pendatang atau pemudik, Wabup Blora berpesan agar jujur ketika memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan, agar penanganan medisnya sesuai standar operasionmal prosedur (SOP) dan tidak menyebabkan penularan ke tenaga medis.
“Untuk mencegah pesebaran Covid-19, kejujuran pasien sangat dibutuhkan oleh para tenaga medis,” pungkas Wakil Bupati Blora, Arief Rohman.
Wahono -trs