JAKARTA (SUARABARU.ID) – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Pretoria telah memfasilitasi pemulangan 27 warga negara Indonesia (WNI) dari Afrika Selatan kembali ke Tanah Air untuk dapat merayakan Idul Fitri di kampung halaman.
Pemulangan para WNI tersebut pada 6 Mei dilakukan dengan menggunakan maskapai penerbangan South African Airways (SAA) dari Bandara Internasional OR Tambo Johannesburg menuju Denpasar dan Jakarta.
Duta Besar RI untuk Afrika Selatan, Salman Al Farisi, mengatakan bahwa pemulangan itu adalah upaya perlindungan yang diberikan oleh negara terhadap WNI di luar negeri, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis KBRI Pretoria yang diterima di Jakarta, Kamis.
Para WNI tersebut terdiri dari anak buah kapal (ABK), pelajar dan pelancong yang tidak dapat kembali ke Indonesia akibat penutupan akses pergerakan keluar masuk manusia dari dan ke wilayah Afrika Selatan menyusul pemberlakuan kebijakan karantina nasional oleh Pemerintah Afrika Selatan sejak 26 Maret.
Menurut Dubes Salman, keberhasilan dari proses repatriasi 27 WNI itu merupakan cerminan hubungan bilateral yang baik antara Indonesia dengan Afrika Selatan serta hasil koordinasi yang kuat antara Perwakilan RI di Pretoria dan Cape Town dengan Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan.
Penerbangan yang mengangkut para WNI direncanakan akan tiba di Denpasar pada Kamis, 7 Mei 2020, dan berangkat ke Jakarta pada 8 Mei 2020.
Dari 27 orang WNI yang akan dipulangkan, 14 diantaranya akan turun di Denpasar, dan sisanya di Jakarta.
Dari Indonesia, pesawat SAA tersebut akan kembali ke Afrika Selatan dengan membawa warga Afrika Selatan dari Bali dan Jakarta.
Afrika Selatan adalah negara dengan jumlah kasus positif COVID-19 terbanyak di benua Afrika. Hingga 5 Mei, tercatat sebanyak 7.220 orang positif terjangkit COVID-19, dan 138 orang diantaranya meninggal.
Saat ini Pemerintah Afrika Selatan telah melonggarkan kebijakan karantina wilayah guna memulihkan perekonomian nasional. Beberapa kegiatan yang sebelumnya dilarang kini secara bertahap diperbolehkan.
Namun, pemerintah setempat belum membuka jalur keluar-masuk manusia di wilayah Afrika Selatan, sehingga dibutuhkan intervensi pemerintah Indonesia dalam proses repatriasi WNI kali ini.
Saat ini terdapat lebih kurang 500 warga Indonesia di Afrika Selatan, Botswana, Lesotho dan Eswatini yang berstatus sebagai pelajar/mahasiswa, ibu rumah tangga, dan pekerja profesional.
Dilaporkan bahwa hingga saat ini belum terdapat WNI yang terinfeksi COVID-19 di keempat negara tersebut.
Ant/Muha