GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Awal Maret 2020, wabah covid-19 membuat dampak kegiatan donor darah di berbagai tempat di Kabupaten Grobogan banyak yang dibatalkan dari jadwalnya. Hal itu disampaikan Direktur Unit Donor Darah (UDD) PMI Grobogan, dr Siti Rohmah Mar’tain.
Meski akhirnya, pihak PMI bisa menjalankan kegiatan donor darah di desa-desa atas izin camat di wilayah masing-masing. Pihaknya menjelaskan, wilayah yang paling penuh pendonor yakni Godong dan Klambu. Hal itu berpengaruh langsung kesediaan stok darah di bulan Ramadhan ini.
“Alhamdulilah, bulan Ramadan, stok darah sesuai. Namun, ini ada covid-19, nanti ke depannya belum tahu. Maka, kita berjaga-jaga, jangan sampai Ramadhan ke Lebaran nanti tidak ada stok. Jadi ini persiapan, kita harus waspada,” jelas dr Siti, Rabu (29/4/2020).
Dirinya mengungkapkan, pengalaman Ramadhan tahun lalu, UDD pernah mengalami kekurangan stok. Di saat yang sama, dua wilayah yang berdekatan dengan Grobogan, yakni Kudus dan Demak juga mengalami penipisan stok.
“Soalnya kalau kita sampai kekurangan di saat seperti ini, seperti di Kabupaten Demak dan Kudus menipis. Kadang dari Demak mengambil di sini. Nah, kalau gitu kota mau ambil dimana. Kalau dulu, di sini habis, teman-teman di sana menyiapkan. Namun, saat ini hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri,” kata dia.
Tetap Aman
Untuk berjaga-jaga, UDD PMI Grobogan tetap membuka layanan donor darah di bulan puasa. Namun, banyak asumsi masyarakat terkait donor darah di bulan Ramadhan. Agar tidak terjadi salah kaprah, dr Siti menjelaskan donor darah di bulan Ramadhan tetap aman. Yakni, dilakukan pada malam hari sebab jika dilakukan di siang hari akan membuat tubuh lemas karena panas.
“Bisa dilakukan habis sahur atau sore jelang buka puasa atau setelah buka puasa. Tetapi, biasanya saat bulan puasa seperti ini yang donor darah malam hari. Lebih banyak anak-anak SMA yang biasa donor,” tambah dia.
Dalam situasi normal, jumlah pendonor di Kabupaten Grobogan antara 1.500 -1.700 orang. Dalam kondisi saat ini, stok darah aman karena permintaan dari rumah sakit tidak terlalu banyak.
“Sesuai anjuran Bupati Grobogan, donor adalah kebutuhan. Karena, donor itu ibadah. Donor itu menyehatkan, dan dalam saat pandemi ini, donor tetap aman karena dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan. Minimal sudah donor darah tiga kali, badan terasa enak,” tutupnya.
Hana Eswe-trs