SEMARANG (SUARABARU.ID) – Di bulan Ramadan tahun-tahun lalu, Minggu sore jadi waktu favorit masyarakat untuk ngabuburit bersama kawan maupun keluarga dilanjutkan buka bersama. Tapi di tengah Pandemi Corona seperti ini, di rumah saja jadi pilihan utama kaum muslim, termasuk orang nomor satu di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Meski di tengah rasa menahan lapar dan dahaga, melepas mindset libur di hari Minggu adalah hal percuma. Tidak heran jika masyarakat banyak yang membuat janji ngabuburit maupun buka bersama. Warung-warung ramai, restoran penuh dan jalanan kota sampai sudut-sudutnya sangat riuh. Terlebih di Minggu pertama puasa. Balita sampai orangtua sedang semangat-semangatnya memenuhi masjid maupun musala.
Dan Corona datang, mengubah segalanya. Bukan hanya warung, restoran maupun jalanan, kantor-kantor sunyi, swalayan merasa kekurangan pembeli, semuanya jadi sepi. Karena yang muda takut kemana-mana, sementara yang tua tetap di rumah saja. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo salah satunya.
Meski di rumah saja, bukan lantas Ganjar tidak melakukan apa-apa. Seperti Minggu (26/4) sore, sambil menunggu bedug magrib, Ganjar memilih siaran live instagram sebanyak tiga sesi. Sesi pertama, Gubernur Jateng tersebut live bersama Sita Tyas Utami dan Maria, dua dari tiga pasien kasus COVID-19 terkonfirmasi pertama di Indonesia.
Banyak kisah yang Ganjar dapat dari dua mantan pasien Corona yang berprofesi sebagai penari internasional itu. Dari caranya melebur bosan ketika menjalani perawatan, kebahagiaannya ketika hasil negatif coronanya diumumkan hingga beragam bully yang dia dapatkan.
“Ini kesempatan untuk taubat di kehidupan yang kedua,” kata Maria, yang juga ibu kandung dari Sita Tyas Utami.
Sesi live kedua Ganjar lakukan bersama Walikota Bengkulu, Helmi Hasan. Keakraban langsung nampak begitu Helmi menyampaikan salam kepada Ganjar. Ditambah pujian yang dilontarkan Helmi pada aksi Ganjar yang memberi perhatian kepada masyarakat perantauan di Jawa Tengah, khususnya pada mahasiswa.
“Mas Helmi juga luar biasa, membagi sembako untuk saudara-saudara kita di sana tidak peduli dari mana asalnya. Yang penting Mas Helmi, kita ini memang pelayan masyarakat, tidak lebih. Salam buat saudara-saudara di sana, tetap sehat dan bahagia,” kata Ganjar.
Meski sudah lebih dari satu jam live, bedug maghrib belum juga berbunyi. Ganjar pun belum puas melakukan siaran langsung di Instagram. Dengan tetap mengenakan kaus putih bertulis “Cuci Tangan Terus Biar Gak Kena Corona Virus”, sesi live ketiga Ganjar lakukan bersama warga yang jadi followersnya dari berbagai daerah.
Sebagai prolog, Ganjar menanyakan siapa dari followersnya yang ingin berbagi kisah selama menjalani kegiatan di rumah saja. Beberapa orang disetujui Ganjar untuk live bareng dirinya yang disaksikan ribuan follower yang tengah menonton. Willy Sanjaya salah satunya. Dia berasal dari Lampung, yang telah 14 tahun merantau di Jakarta.
Kepada Ganjar dia mengatakan sejak tanggal 28 Maret dia sudah Work From Home (WFH). Pekerjaannya di bidang keuangan, tidak menemu kendala berarti jika dikerjakan dari rumah.
“Intinya kan tetap menjalankan sistem. Rapat bisa online, komunikasi dengan nasabah bisa lewat WhatsApp. Dibikin enjoy saja pak,” katanya.
Begitu waktu menjelang adzan maghrib, Ganjar pun mengakhiri sesi live instagramnya di Minggu sore. Tapi rasa-rasanya, ngabuburit online akan jadi pilihan utama Ganjar di hari-hari berikutnya. Kamu jangan ketinggalan ya.
Hery Priyono