BLORA – Sejak prosesi trial gas in (pelaksanaan uji coba pengaliran) klaster gas (city gas) di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Blora, 29 Juli 2016, jaringan gas (jargas) rumah tangga baru terealisasi 650 sabungan rumah (SR).
Sebelumnya, pemerintah pusat melalui Perusahaan Gas Negara (PGN), warga di ring I kawasan Central Processing Plant (CPP) Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) Blok Gundih, Kecamatan Kradenan, Blora, dijanjikan 4.025 SR.
“Kali ini, Pemkab menagih melalui tim Komisi VII DPR RI yang membidangi ESDM, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi,” beber Wakil Bupati Blora, H. Arief Rohman, Senin (5/11).
Arief menagih janji pemerintah pusat terkait klaster gas untuk warga Blora, saa menerima kunjungan kerja tim Komisi VII DPR RI di kantor Pertamina EP IV Cepu yang diketuai HM. Ridwan Hisyam (FPG DPR RI).
Wabup Blora menambahkan, manfaat jargas rumah tangga sangat luar biasa bagi masyarakat, mereka lebih hemat, dan aman dalam penggunaannya.
Makanya, Pemkab berharap segera ada mengaktifkan lagi sisa jargas yang sudah terpasang di rumah warga, karena sejak Juli 2016 lalu baru sekitar 650 SR yang sudah tersambung.
Dibeber Paimo (43), warga RT-02-RW-04 Desa Sumber, memasak dengan jargas jauh lebih hemat dibanding menggunakan gas elpiji melon 3 kilogram, meski gas melon juga disubsidi pemerintah.
Menghemat
Hal yang sama diungkap Sumitun (40), dalam dua bulan dia hanya membayar gas sekitar Rp 40.000, tapi kalau menggunakan gas tabung melon dia harus membeli sekitar Rp 75.000, ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, pemanfaatan energi alternatif, khususnya gas bumi yang dimanfaatkan dari CPP Gundih, adalah untuk memenuhi target diversifikasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 5 Tahun 2006.
Sebabnya, pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga melalui program jargas dapat menghemat penggunaan minyak tanah, gas elpiji subsidi, pemakaian kayu bakar di luar kontrol yang berpotensi merusak hutan.
Sejak Jumat (29/7/2016), warga Desa Sumber secara bertahap mulai menikmati fasilitas jaringan klaster gas model gas kota (city gas) dari tahap awal sekitar 100 rumah, terus meningkat menjadi 500, dan hingga 4.025 KK (SR).
Warga yang mendapat jatah klaster gas tahap I itu, ada di ring I kompleks CPP Gundih di tiga kecamatan di Blora, yakni Kradenan, Kedungtuban, Cepu.(suarabaru.id/wahono)