KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Pasien positif corona di Kabupaten Kebumen hingga Senin (20/4) ini bertambah menjadi sembilan orang. Semula 8, tapi semalam tambah satu pasien atas nama SA.
Pasien laki-laki ini berusia 56 tahun, dan dari hasil lab yang diterima Dinas Kesehatan Kebumen/Gugus Tugas positif, dia dinyatakan positif. Pasien SA ini punya riwayat pernah ke Gowa untuk mengikuti acara keagamaan.
Dalam dua hari terakhir, pasien dalam pengawasan (PDP) juga melonjak menjadi 97 orang, dan orang dalam pemantauan (ODP) total 2.307 orang.
Bahkan dalam diskusi jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen dengan Forum Rektor Perguruan Tinggi serta dokter Puskesmas melalui video conference Minggu (19/4), telah dibahas wacana pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kabupaten Kebumen.
Rektor Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Kebumen Dr H Imam Satibi MPdI Senin 20/4 menyatakan, berdasarkan data covid -19 yang dilaporkan Dinkes Kebumen dalam seminggu terakhir memang angka positif corona dan PDP terus meningkat. Namun untuk sampai pemberlakuan PSBB harus dipersiapkan berbagai hal sebagai sarana pendukung.
Secara khusus Imam Satibi menawarkan Rusunawa IAINU Kebumen di Jalan Tentara Pelajar bisa digunakan untuk isolasi ODP mandiri bagi mereka yang sehat. Pihaknya juga siap melibatkan para mahasiswa untuk mengedukasi masyarakat ikut memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Sementara itu pengurus PMI Kebumen yang juga Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam IAINU Kebumen Muhsinun mendukung gagasan Rektor Imam Satibi agar kampus ikut terlibat dalam pemikiran dan solusi mengatasi covid-19.
Muhsinun juga mengaku prihatin dalam seminggu ini penambahan pasien positif corona dan PDP meningkat signifikan. Bahkan Senin (20/4) ada lima pasien PDP yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Kebumen meninggal. Pemakaman dan pemulasaraan jenazah lima orang itu melibatkan petugas RSUD Dr Soedirman Kebumen, sukarelawan PMI, NU dan dibantu Polres.
“Kami dari PMI diminta membantu pemulasaraan dua PDP meninggal di dua desa di Kecamatan Klirong. Tadi sudah dimakamkan dengan protap standar penanganan pemakaman Covid-19 sehingga sukarelawan kami memakai APD lengkap serta disemprot disinfektan. Selesai pemakaman baju APD langsung dibakar,” jelas mantan Kepala Markas PMI Kota Yogyakarta itu.
Dengan kejadian dua hari terakhir yang positif bertambah menjadi delapan orang dan PDP juga terus meningkat dan hari ini meninggal lima orang, Muhsinun berharap bisa membuka hati dan menyadarkan masyarakat Kebumen akan bahaya penularan covid-19.
Untuk itu masyarakat harus patuh protokol kesehatan dengan selalu mencuci tangan memakai sabun, mengenakan masker di mana pun berada serta selalu menjaga jarak fisik.
Sebelumnya Koordinator Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -19 di Kebumen Cokro Aminoto menjelaskan dua pasien positif corona yang terakhir atas nama lelaki berusia 55 tahun asal Kecamatan Petanahan dan perempuan umur 35 tahun asal Karanganyar.
Anggota Humas Kusbiyantoro menambahkan, lelaki Petanahan ini memiliki riwayat pernah bepergian ke beberapa kota besar dan luar Jawa. Sedangkan perempuan dari Karanganyar pernah bekerja di Jakarta dan kontak dengan positif corona. Keduanya sudah diisolasi di rumah sakit rujukan di Kebumen.
Komper Wardopo-trs