blank
Polisi memasang police line di lokasi gas alam Dusun Drojogan, Desa Sriwedari, Salaman. Eko Priyono

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Kapolsek Salaman, Polres Magelang AKP Marsodiq minta  masyarakat yang tidak berkentingan mendekat ke lokasi gas alam di Kali (sungai) Tangsi Dusun Drojogan, Desa Sriwedari, Salaman. Kini lubang yang bisa menyala jika disulut api itu sudah dipasang police line atau garis batas.

“Dengan munculnya gas alam di tengah Sungai Tangsi Dusun Drojogan, Sriwedari, Salaman,  Forkompincam Salaman bersama Pemdes Sriwedari mengimbau kepada masyarakat agar tidak mendekat,” katanya, Jumat sore (18/4).

Imbauan seperti itu, menurut Kapolsek, mengingat adanya pandemi covid-19.  Sehingga tidak boleh ada kerumunan massa. Larangan itu demi menjaga kesehatan diri sendiri. “Untuk saat ini lokasi sudah saya pasang police line dan jalan atau gang yang akan masuk lokasi ditutup dan dijaga oleh warga, sambil menunggu dari dinas ESDM untuk meneliti semburan gas tersebut,” tegasnya.

Terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edi Susanto menginformasikan bahwa petugas ESDM Jateng hari ini tidak jadi mengecek ke lokasi. “Hanya memberi keterangan bahwa itu tidak berbahaya. Malah bisa dimanfaatkan untuk energi lampu atau memasak,” tuturnya.

Kepala Desa Sriwedari Supriyati, menuturkan, awalnya Jumat (17/4) sekitar pukul 15.00 dia mendapat laporan dari warga bahwa ada gas alam di Kali Tangsi.  Kejadian tersebut yang pertama melihat malah anak-anak yang sedang bermain. Mereka melihat ada gelembung- gelembung dan tercium bau seperti gas. Kemudian anak-anak menyulutnya dengan korek api. “Ternyata keluar apinya,” tuturnya.

Tidak begitu lama sore itu turun hujan. Karena hujan akhirnya lubang yang begelembung itu tertutup air dan apinya mati. Tetapi sampai Jumat siang (17/4) kalau disulut api masih menyala.

Eko Priyono-trs

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini