WONOGIRI (SUARABARU.ID)-Semua warga binaan Rumah Tahanan kelas IIB Wonogiri beserta pegawainya, mengenakan masker yang diproduksi oleh warga binaan sendiri. Bahkan Rutan Wonogiri berencana menyumbangkan masker produksi warga binaan ke Posko penanganan Covid-19.
‘’Mulai produksi sekitar satu minggu yang lalu. Ada lima warga binaan yang mengerjakannya. Empat orang penjahit dan satu orang yang memotongi kainnya,’’ papar Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonogiri Urip Dharma Yoga didampingi Agus Susanto, Kepala Keamanan Rutan setempat, Jumat (17/4).
Urip menuturkan, sudah sejak lama Rutan Wonogiri menjalin kerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Wonogiri, diantaranya pelatihan ketrampilan menjahit. Guna menjalankan kerjasama itu di Rutan ada empat mesin jahit untuk latihan.
‘’Ketika terjadi kelangkaan masker, dan kita sangat membutuhkan, kita memutuskan untuk produksi sendiri dengan memanfaatkan kain perca yang ada. Dan ternyata sampai sekarang sudah menghasilkan ribuan masker,’’ tambah Urip di sela-sela kegiatan fogging untuk memberantas demam berdarah.
Karena semua warga binaan dan pegawai Rutan sudah kebagian, rencananya masker yang masih ada mau disumbangkan ke Posko Penanganan virus Corona yang berada di BPBD Wonogiri.
Sementara, dalam menjaga kesehatan warga binaan,
seluruh ruangan di Rutan difogging. ‘’Walau saat ini tengah gencar melawan virus corona, kami tetap tidak mengabaikan serangan demam berdarah (DB). Untuk itu, hari ini kita lakukan penyemprotan di seluruh ruangan,’’ kata Urip Dharma Yoga.
Agus Susanto, selaku Kepala Keamanan menambahkan, saat ini di Rutan Kelas IIB Wonogiri dihuni 318 orang warga binaan 13 diantaranya berjenis perempuan. Dari sekian itu ditempatkan di 8 blok.
‘’Dengan jumlah penguni sebanyak itu, kami harus benar-benar menjaga kesehatan lingkungan. Sebab andai ada yang sampai terserang DB, sangat mungkin menyebar ke yang lain,’’ papar Agus.
Tak hanya itu, setiap pagi warga binaan dikeluarkan dari sel untuk senam bersama dan berjemur. Setelah itu disediakan minuman jamu, dengan maksud untuk meningkatkan imunitas tubuhnya.
‘’Bahan jamu, kami peroleh dari hasil berkebun para warga binaan,’’ tambahnya.
Disinggung soal penanganan virus corona, Urip dan Agus menjelaskan bahwa seluruh sel sudah dilakukan penyemprotan disinfektan, dan di area dalam Rutan disedikan tempat cuci tangan.
edi