MAGELANG (SUARABARU.ID) – Warga Nahdlatul Ulama (NU) Ngablak, Kabupaten Magelang, melakukan pembagian ribuan masker. Sarana tersebut dibagikan di pondok pesantren, pasar dan kantor desa se- Kecamatan Ngablak.
Koordinator kegiatan Afifudin menuturkan, setelah minggu lalu membagi 2.500 masker, sekarang 2.750 masker. Dengan demikian total ada 5.250 masker dan sabun NUsa yang sudah dibagikan kepada warga.
Afifudin yang juga Sekretaris MWC NU Ngablak itu menambahkan, gerakan memakai masker akan terus digaungkan NU Ngablak kepada masyarakat dan umat. Apalagi setelah beberapa hari lalu ada warga Ngablak yang meninggal di rumah sakit dan dikuburkan dengan standar pemakaman seperti pasien positif covid-19. “Situasi seperti ini membuat kami semakin waspada dan akan terus memberikan edukasi serta sosialisasi betapa pentingnya memakai masker dalam aktifitas,” katanya.
Terlebih untuk pekerja harian yang tidak mengenal istilah di rumah saja. Karena kebutuhan hidup mereka harus kerja dan bertemu banyak orang. Tidak tahu siapa yang sehat dan siapa yang tidak sehat, sehingga membiasakan memakai masker adalah cara yang paling aman dan efektif di samping cuci tangan dan jaga jarak.
Diakui, kegiatan itu bukan untuk mencukupi kebutuhan masker. Tetapi sebagai pesan bahwa memakai masker adalah sangat penting. Maka, lanjutnya, gerakan sejuta masker akan terus digaungkan, agar menjadi kebiasaan orang desa pegunungan yang kadang malu memakainya.
Menurut pengamatan dia, pekan lalu aktivitas di Pasar Ngablak masih banyak orang yang berkerumun dan berinteraksi, namun banyak yang tidak mengenakan masker. Itu jelas berisiko. Saat ini semua harus bangkit bergerak bekerja sama melawan corona.
Terkait corona, NU Ngablak menerjunkan ratusan relawan dari pengurus MWC NU, Muslimat-Fatayat, Ansor, banser dan IPNU-IPPNU. Tim dibagi dua kelompok untuk mengunjungi 16 desa. Tim 1 bergerak di sebelah utara gunung Andong, sementara Tim 2 untuk desa-desa di sebelah selatannya.
Camat Ngablak Imam Wisnu Kusuma mengatakan, atas nama warga Ngablak mengucapkan terima kasih kepada NU yang peduli ikut bersama pemerintah melawan corona. Mereka juga bertemu dengan hampir semua kepala desa untuk menyampaikan pesan memakai masker. Dia berpesan agar kegiatan pengerahan massa keagamaan dan adat budaya harus ditunda dahulu, sudah tidak bisa ditawar-tawar.
Apalagi Ngablak termasuk wilayah yang sudah mulai ada kejadian covid-19. “Serasa makin dekat dengan kita,” katanya.
Eko priyono-trs