SEMARANG (SUARABARU.ID)- Meskipun Indonesia dihantui wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang belum jelas kapan selesainya, para penyelenggara negara tidak boleh berhenti untuk memikirkan rakyatnya.
”Rakyat harus diutamakan, agar tetap bisa tercukupi kebutuhan hidupnya seperti pangan, sandang dan papan,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Iqbal Wibisono, dalam keterangannya di Semarang, Selasa (14/4/2020).
BACA JUGA : MAJT Kumpulkan Donasi Bantu Warga Terdampak Covid-19
Dia menuturkan, untuk kondisi sekarang terutama pada masa pandemi Covid-19, yang paling menjadi prioritas masyarakat adalah makan. Masalah perut masyarakat harus menjadi prioritas. Mudah-mudahan pemerintah daerah sudah mengambil langkah-langkah strategis. Masalah asupan makan menjadi hal yang sangat penting.
”Jangan sampai orang-orang yang tidak mendapatkan penghasilan dan tidak bisa memberikan nafkah selama wabah Covid-19, malah berujung pada asupan makan yang kurang,” imbuhnya.
Iqbal yang pernah menjabat sebagai Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jateng itu menyinggung kembali kebijakan pemerintah pusat. Melalui pidatonya, Presiden RI Jokowi telah mengalokasikan anggaran untuk penanganan wabah Covid-19 sejumlah Rp 405,1 Triliun.
Sebuah nilai yang cukup fantastis untuk sebuah anggaran bencana Nasional. Untuk itu, kepada semua pihak harus membantu pemerintah dalam menghadapi wabah ini.
”Kebijakan anggaran dalam percepatan penanganan Covid-19 yang sudah dianggarkan itu, harus juga diiringi dengan perencanaan yang tepat mutu, tepat sasaran, dan tepat manfaat,” kata Iqbal, yang pernah menjadi Ketua Harian Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Provinsi Jateng itu.
Dia juga menjelaskan, dalam mengelola program bantuan kepada rakyat, para penyelenggara negara di semua tingkatan, dalam implementasinya harus Jujur dalam perencanaan, pendataan, pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjutnya.
Perangkat Hukum
”Jangan sampai apa yang sudah diprogramkan Presiden terasa indah diharapkan oleh masyarakat, tapi menyisakan kesedihan, akibat kurang profesionalnya petugas dalam melaksanakan tugas di lapangan,” ujarnya.
Serta yang paling menyedihkan lagi, menurut dia, karena perangkat hukum dalam penyaluran bantuan ke masyarakat tidak dipersiapkan dengan baik. Bisa-bisa mengakibatkan aparat pelaksana di lapangan harus berurusan dengan penegak hukum.
”Untuk itu, meskipun wabah Covid-19 merupakan Kejadian Luar Biasa, semua program harus terencana dengan baik,” imbuhnya.
Dikatakannya, budaya gotong royong dan kesetiakawanan sosial harus kembali ditumbuhkan. Apalagi bila melihat kondisi yang terbilang sulit, selama wabah Corona ini.
”Penting buat kita untuk saling berbagi dan menyemangati. Jika ada masyarakat yang mempunyai daya tahan tubuh yang tidak baik, karena asupan makan yang kurang, maka berisiko untuk terinfeksi virus Corona,” pungkasnya.
Dayat-Riyan