WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Produsen Jamu Rumpun Padi Wonosobo Sudaryati (60) mengatakan omzet herbal drink buatannya selama pandemi global Covid-19 meningkat tajam hingga mencapai 300 persen per-bulan.
Lantaran jumlah produksi meningkat, karyawan yang mengolah dan melakukan pengemasan jamu empon-empon ini juga bertambah. Di hari biasa, tenaga yang bekerja hanya 7 orang tapi kini naik menjadi 15 karyawan. Bahan baku didapat dari petani di daerah Wonosobo dan beberapa kota di Jawa Tengah.
“Peningkatan jumlah produksi dan omzet Jamu Rumpun Padi tersebut tak lepas dari permintaan pasar yang terus naik. Sebab minuman yang dibuat dari rempah-rempah ini bisa untuk menangkal penularan dan penyebaran virus Corona,” katanya, Minggu (12/4).
Menurut Bu Dar-panggilan akrabnya-jamu herbal yang dibuat berbahan kunyit (turmeric), cabe lempuyang (chili zingiber zerumbat), kencur (kaemferia galangal), daun sirsat lempuyang (soursoup leaves and zingiber zerumbet), temu lawak (curcuma xanthorrhiza) dan jahe merah (red ginger).
Penelitian Ilmiah
“Jamu Rumpun Padi atau herbal drink yang saya buat diyakini bisa menangkal dan mengusir virus Corona di dalam tubuh karena mengandung curcumin yang bisa memperkuat kekebalan tubuh. Diolah dengan cara tradisional dan tidak menggunakan bahan pengawet sedikitpun,” ujarnya.
Khasiat jamu rempah-rempah ini, tambahnya, bisa memperkuat imunitas tubuh, setidaknya telah diteliti Prof Dr Choirul Anwar Nidam MS, dosen dan Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Jadi bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Jamu Rumpun Padi ini diolah oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Berdikari di rumah produksi yang beralamat di Mirombo RT 1 RW 1 No 35 Rojoimo Wonosobo. Dari pinggir jalan raya jurusan Wonosobo-Kertek di Kampung Mirombo Kelurahan Rojoimo, di tugu Selamat Datang tinggal naik sedikit dan belok kanan masuk gang, sampai lokasi.
“Permintaan pasar tertinggi di musim wabah Corona berasal dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang dan kota lain di luar Jawa. Ini baru saja ada pesanan 1.860 box jahe merah dan kunyit dari Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian RI,” paparnya.
Muharno Zarka-Wahyu