blank
Ke-10 pendeta  Gereja Kristen Jawa (GKJ) se- Klasis Magelang melayangkan berkat di akhir kebaktian Kamis Putih  (refleksi kesengsaraan Yesus) yang dilakukan secara daring melalui layanan you-tube. Foto: Suarabaru.Id/ Yon

MAGELANG (SUARABARU.ID)-  Kebaktian Kamis Putih (refleksi kesengsaraan Yesus) pada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, mengingat pelaksanaan kebaktian tersebut dilaksanakan di tengah-tengah pandemik covid-19.

Untuk itu Gereja Kristen Jawa (GKJ) se- Klasis Magelang melakukan kebaktian secara bersama, meskipun dalam pelaksanaannya dilakukan tetap mengindahkan anjuran pemerintah, yakni psysical distancing dan disiarkan secara daring (on-line) melalui layanan youtube.

Pada kebaktian yang dilakukan Kamis (9/4) petang tersebut   dipimpin secara bergantian oleh  10 pendeta dari 11 GKJ se-Klasis Magelang. Seperti pembacaan votum dan salam dibawakan Pendeta Widya Nowo M Nelwan (GKJ Salaman), Pendeta Johan Budiman (GKJ Mertoyudan) membawakan panggilan Tuhan.

Kemudian, Pendeta Sucahyo (GKJ Kenalan) membacakan firman Tuhan yang diambil dari Injil Yohanes 13 ayat 1 sampai 17, sedangkan  pelayanan firman  (khotbah) dibawakan Pendeta Pudjo Kristanto dari GKJ Secang.

blank
Salah satu keluarga jemaat GKJ Plengkung Magelang sedang mengikuti  kebaktian Kamis Putih melalui layanan dalam jaringan (daring/ online). Foto: Suarabaru.Id/ Yon

Pada ibadah tersebut juga dilayangkan perjamuan kudus yang dilayani oleh Pendeta Saryoto (GKJ Magelang) dan Pendeta Gledis Yunia Debora Angelita (GKJ Plengkung). Sedangkan Pendeta Wiwin Susanto ( GKJ Gumuk) melayani doa persembahan dan Pendeta Kristian Yudhi Nugroho (GKJ Plengkung) memimpin Pengakuan Imam Rasuli.

Sedangkan Pendeta Tony Jatmiko (GKJ Magelang) memimpin doa syukur dan safaat, Pendeta Nunung Trihastomo ( GKJ Muntilan) memimpin Pesan Pengutusan. Dan di akhir kebaktian tersebut, semua pendeta melayani berkat sambil mengangkat kedua tangannya.

Sementara itu, dalam kotbahnya Pendeta Pudjo Kristanto  mengajak umat Kristen yang ada di wilayah  Kota Magelang dan Kabupaten Magelang  untuk  bisa  saling mengasihi, rela berkorban dan rendah diri.

“Apalagi di saat seperti saat ini yakni di tengah merebaknya virus corona, umat Kristen diharapkan  rela berkorban dan memberi kepada sesama tanpa memandang itu dari golongan, agama maupun lainnya,” kata Pudjo.

Pudjo mengatakan,umat Kristen yang  ada di wilayah Kota dan Kabupaten Magelang juga diharapkan siap melayani seperti yang dilakukan Yesus Kristus pada saat malam perjamuan terakhir dengan murid-murid- Nya. Yakni,  Yesus Kristus melayani semua murid-muridnya saat memberikan roti yang dilambangakan sebagai tubuh-Nya dan memberikan anggur yang dilambangkan sebagai darah yang tercurah di Bukit Golgota.

“Melalui  perjamuan malam, Yesus memberikan teladan kepada murid-murid Nya dan kita semua tentang kasih dan mengasihi tanpa batas waktu,keadaan usia, tempat dan situasi,” ujarnya.

Pudjo Kristanto juga mengajak umat Kristen untuk rendah hati dan rela melayani,  tidak saling menyalahkan , tidak merasa paling hebat yang bisa menjadikan kesombongan rohani.

Yon-trs

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini