GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Grobogan menganggarkan Rp 50 miliar untuk penanganan wabah covid-19. Namun, anggaran tersebut bertambah menjadi Rp 180 miliar. Hal tersebut diungkapkan Sesda Grobogan, Mohammad Soemarsono, Senin (6/4/2020).
Pihaknya menjelaskan, penambahan tersebut berasal dari realokasi anggaran sejumlah OPD dan dukungan pemerintah pusat. Dimana, dukungan tersebut merupakan kebijakan pusat dengan pemotongan dana alokasi khusus (DAU) sebesar 10 persen, pemotongan bagi hasil 23 persen dan lain-lain yang nominalnya mencapai Rp 130 miliar.
Sembako Gratis
Soemarsono menegaskan, anggaran yang disediakan itu tidak hanya untuk bidang kesehatan yang nantinya dipergunakan untuk percepatan penanggulangan covid-19 saja. Tetapi, anggaran juga dipergunakan untuk penanganan warga yang terdampak dari wabah ini.
“Rencananya, kita berikan paket sembako. Saat ini, sedang dilakukan pendataan terhadap warga yang terdampak covid-19,” katanya.
Menurutnya, ada beberapa kriteria warga terdampak covid-19 yang berhak menjadi penerima bantuan paket sembako. Antara lain, sopir, pekerja seni, pedagang kaki lima yang tidak bisa berjualan, dan usaha kecil.
Pendataan warga terdampak sebagai calon penerima sembako dilakukan oleh pihak desa dibantu RW. Pihaknya berharap, dalam pekan ini, pendataan tersebut sudah bisa selesai.
“Kita asumsikan, jika warga yang terdampak ada 100.000 kepala keluarga (KK), maka angarannya masih mencukupi. Untuk pemberian sembako dalam jangka waktu tiga bulan. Tetapi, kalau jumlahnya lebih dari 100.000 KK, anggarannya tidak mencukupi,” ungkap dia.
Hana Eswe-trs