Jalan Slawi-Jatinegara Longsor di Tiga Tempat

1624
0
blank
SEADANYA - Warga membuat alat pengaman seadanya untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kecelakaan di lokasi longsor.

SLAWI (SUARABARU.ID) – Jalan Provinsi Jawa Tengah yang berada di ruas jalur Slawi-Jatinegara mengalami longsor. Kondisi tersebut mengancam keselamatan pengguna jalan. Pasalnya longsor berada di tiga tempat berbeda, yaitu di badan jalan Desa Penunjah Kecamatan Kedungbanteng, kemudian Desa Capar, Kecamatan Jatinegara dan di Desa Lebakwangi Kecamatan Jatinegara.

Jika dari arah Slawi, longsor berada di sebelah kanan jalan yang merupakan lereng tebing. Selain longsor, jalan itu juga berkelok. Hal ini membuat rawan terjadi kecelakaan lalu lintas. Celakanya, jalan itu tidak difasilitasi lampu penerangan jalan umum.

Kondisi itu berpengaruh dengan hujan lebat yang kerap terjadi pada malam hari. Untuk mengantisipasi kecelakaan, sejumlah masyarakat ikut membantu mengatur lalu lintas di tiga titik longsor tersebut, karena pengendara harus bergantian untuk melewatinya.

“Kalau tidak diatur lalu lintasnya, mobil yang tidak tahu medan bisa menabrak batas pengaman. Jadi, kami bantu untuk mengatur lalu lintas,” kata Ragil (16), salah satu warga Desa Capar, yang ikut membantu mengatur lalu lintas di jalan Desa Capar, Selasa (17/3).

Ragil menuturkan, longsor badan jalan itu terjadi sebulan silam. Bencana itu diduga akibat hujan lebat yang terjadi hampir setiap hari selama. Jalan beton yang dibangun beberapa tahun lalu patah dan nyaris terbawa tanah yang longsor. Warga secara spontan membuat berikade sederhana dengan bambu dan kayu.

Sedangkan warga Desa Capar yang lain, yang juga ikut mengatur lalu lintas, Danang (28), mengatakan bahwa banyaknya kiendaraan yang melewati jalan tersebut, maka rawan kemacetan nbiola tidak diatur bergantian. “Kalau sudah macet akan sulit mengurainya, karena tidak ada tanah lapang untuk berbalik arah,” katanya.

Anggota DPRD Kabupaten Tegal, Bambang Romdhon Irawan meminta Pemprov Jateng untuk segera memperbaiki jalan nyang mengalami longsor. Ini mendesak karena ruas jalan tersebut merupaka akses utama masyarakat Jatinegara. Jika jalan putus, maka untuk ke Slawi warga harus melalui Kabupaten Pemalang atau memutar jalur wisata Guci, Kecamatan Bojong.

“Ini akan semakin padat saat arus mudik lebaran, karena jalan itu juga alternatif jalur mudik menuju kabupaten lain di wilayah selatan ,” tandasnya.

Nur Muktiadi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini