WONOSOBO(SUARABARU.ID)-
Kepada wartawan, dr Danang memberikan klarifikasi perihal merebaknya hoaks tersebut dan berharap masyarakat tak lekas percaya pada informasi yang belum valid kebenarannya.
Karena saat ini berita hoaks sangat mudah tersebar di media sosial. “Soal positif atau negatif saya belum bisa memberikan pernyataan karena belum ada hasil laboratorium yang mendukung. Saat ini pasien masih dalam masa observasi,” terang dr Danang saat ditemui di RSUD Setjonegoro, Senin (9/3).
Namun dari hasil pemeriksaan oleh dokter spesialis paru, Danang menyebut bahwa pasien yang dirujuk dari Selomerto itu belum masuk ke kategori Orang Dalam Pengawasan (ODP) Covid 19. Tidak ditemukan radang paru uang menandakan terpapar virus corona.
“Hasil rontgen juga tidak ditemukan adanya radang paru (penumonia) sebagai salah satu indikasi terpapar COVID-19,” tambah dr Kenyorini SpP yang menerangkan gejala pasien adalah masuk ke RSUD Setjonegoro dengan demam, batuk, pilek dan juga sesak nafas.
Hati-hati
Dari hasil penelusuran pihak RSUD Setjonegoro, pasien tersebut menurut dr Danang juga tidak pernah mengalami kontak erat dengan penderita COVID 19 dan tidak dari negara yang banyak diberitakan menjadi sumber wabah virus corona.
“RSUD Setjonegoro tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penanganan pasien dengan gejala yang diduga mengarah pada suspect COVID 19. Perlindungan diri petugas tetap menerapkan prinsip ‘pencegahan umum’ sesuai standar internasional,” katanya.
Terpisah, Sekda Wonosobo One Andang Wardoyo juga kembali menegaskan perihal pentingnya masyarakat tetap tenang dan terus menjaga pola hidup bersih dalam kesehariannya.
Selama menerapkan hidup bersih virus corona tidak akan menyerang.
Pihaknya menyebut, orang yang tidak menerapkan pola hidup bersih, mengkonsumsi makanan tidak sesuai standar gizi yang cukup, kurang olah raga dan istrirahat, akan mudah terserang aneka penyakit karena tidak punya sistem imun yang kuat dalam tubuh.
“Pemkab Wonosobo siap mengantisipasi dan menanggulangi risiko penularan Covid-19 dan teman-teman media harus membantu sosialisasi agar warga tidak panik serta tidak mudah mempercayai berita yang tidak jelas sumbernya alias hoaks,” tandasnya.
Muharno Zarka-Wahyu