WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Upacara bendera Senin pagi (17/2) di halaman rumah dinas Bupati Wonogiri terasa istimewa. Karena bertepatan genap empat tahun kepemimpinan Bupati Joko Sutopo bersama Wakil Bupati (Wabup) Edy Santosa di Kabupaten Wonogiri. Menandai hari bersejarah ini, diadakan ritual potong tumpeng dan peresmian Jembatan Nusantara.
Kabag Protokol Forum Komunikasi Pimpinan (Forkompim) Pemkab Wonogiri, Haryanto, menyatakan, upacara pelantikan pasangan Bupati Joko Sutopo dengan Wabup Edy Santosa, dilaksanakan Tanggal 17 Februari 2016, tepatnya empat tahun yang lalu. Berkaitan dengan momentum hari bersejarah tersebut, seusai upacara bendera Senin (17/2), Bupati melakukan tasyakuran dengan ritual memotong tumpeng, disertai pemanjatan doa bersama yang digelar di Pendapa Kabupaten Wonogiri.
Ikut hadir, mendampingi isteri Bupati Wonogiri Ny drh Verawati Joko Sutopo MSc bersama putra tunggalnya. Hadir pula Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing beserta jajaran Forkopimda, para pimpinan dinas dan instansi dari jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Wonogiri, dan ratusan Aparat Sipil Negara (ASN) Pemkab Wonogiri yang menjadi peserta upacara bendera luar biasa Tanggal 17.
Janji Politik
Dalam kesempatan itu, Bupati Joko Sutopo, menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya dan menghaturkan penghargaan yang setinggi-tingginya, kepada segenap elemen masyarakat dan aparat di jajaran pemerintah, yang telah ikut menjadi bagian dalam proses menunaikan janji politiknya kepada masyarakat Wonogiri.
Kata Bupati, ini sungguh menjadi suatu kebersamaan yang luar biasa, yang telah ditunjukkan oleh segenap unsur masyarakat Wonogiri, dalam melintasi berbagai perbedaan untuk menyatu dalam satu barisan yang dilandasi semangat Sesarengan mBangun Wonogiri (bersama membangun Wonogiri). Yakni sesanti yang mampu mendorong dan menumbuhkan semangat untuk bekerja bersama-sama demi Wonogiri.
Menurut Bupati Joko Sutopo, dalam kurun waktu 4 tahun belakangan ini, fokus pengentasan kemiskinan di Kabupaten Wonogiri menjadi target utama. Di penghujung Tahun 2019 lalu, angka kemiskinan Kabupaten Wonogiri sebesar 10,25 persen, itu sudah lebih baik dari angka rata-rata kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah yakni sebesar 10,58 persen. Tapi masih di bawah angka rata-rata nasional sebesar 9,22 persen.
Menyikapi hal tersebut, ungkap Bupati, sikap optimisme selalu ada untuk pencapaian yang lebih baik di tahun depan. ”Tugas ke depan terkait dengan upaya menurunkan angka kemiskinan, kami memasang target capaian menjadi sembilan persen,” tegasnya sembari menambahkan, untuk ini diperlukan upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui jalur pendidikan baik formal maupun non formal, agar mampu secara mandiri memperbaiki kehidupannya.
Jembatan Nusantara
Kontribusi nyata dari pelaksanaan program yang telah dilaksanakan selama empat tahun, itu terlihat pada sejumlah indikator. Di antaranya, indikasi kinerja perangkat pemerintah Kabupaten Wonogiri, menunjukkan trend yang selalu meningkat. Berdasarkan penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP), Pemkab Wonogiri di Tahun 2015 berada pada kategori C (interprestasi kurang) dengan nilai kurang dari 50.
Dalam kurun waktu tiga tahun kemudian, yakni pada Tahun 2018 Pemkab Wonogiri mampu meraih kategori BB dengan nilai 70,43, serta menempati posisi empat terbaik se-Provinsi Jawa Tengah, dan peringkat pertama di wilayah Solo Raya.
Sementara itu, bertepatan dengan peringatan genap empat tahun memimpin Kabupaten Wonogiri, Senin (17/2), Bupati Joko Sutopo berkenan meresmikan dan sekaligus memberikan nama Jembatan Nusantara yang dibangun pada ruas jalan Jalur Lingkar Kota (JLK). Jembatan bercat merah putih di Desa Pare, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri tersebut, belakangan ini viral di Media Sosial (Medsos), dan setiap hari ramai dikunjungi warga masyarakat, untuk berswafoto. Peresmian jembatan ditandai pengguntingan untaian bunga melati oleh Ny Verawati Joko Sutopo.(Esti, Bagian Prokompim Pemkab Wonogiri)
Editor: Bambang Pur