JEPARA (SUARABARU.ID)- Pengelola Suarabaru.Id melakukan pertemuan dengan Plt Bupati Jepara Dian Kristiandi di rumah dinas bupati, Kamis (30/1). Pemimpin Umum Amir Machmud NS, pemimpin redaksi Widiyartono R, dan Manajer Pemasaran Berkah Yuliarto, dan Komisaris Utama Sri Mulyadi berbincang dengan Plt Bupati, menyampaikan keberadaan media online Suarabaru.Id, di sela acara Konferensi PWI Kabupaten Jepara.
Dikatakan Sri Mulyadi, media yang dikelolanya sudah memenuhi ketentuan sesuai UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers, yakni berbadan hukum PT yang bergerak di bidang media. “Jajaran redaksi juga sudah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan, dari pemimpin redaksi sampai ke reporter,” kata Sri Mulyadi.
Untuk melayani kebutuhan informasi Pemerintah Kabupaten dan warga Jepara, kata Sri Mulyadi, sudah disediakan kanal “Suara Jepara” yang menampung berbagai berita berkaitan dengan Jepara. dan Kapolres AKBP Nugroho Tri Nuryanto, Dandim 0719 / Jepara Letkol Arm Suharyanto, S.Sos. dan Kajari Jepara, Saiful Bahri, SH.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyadi menuturkan, bahwa beberapa waktu lalu pihaknya menyelenggarakan lomba memancing di Karimunjawa yang skalanya sudah menginternasional. “Itu berlangsung sampai beberapa tahun, dengan peserta yang ratusan. Bagus sekali kalau even itu kita buat kembali, meski sekarang juga sudah ada. Tetapi bisa kembangkan lagi,” kata Sri Mulyadi.
Plt Bupati Dian Kristiandi pun enyambut baik. “Sekarang memang masih ada, dan pesertanya juga banyak dari luar daerah sampai Cirebon, Cilacap, Ngawi. Bagus kalau kita kembangkan lagi,” kata Bupati.
Pertemuan dengan Forkopimda Jepara itu juga berlanjut ke berbagai masalah, di antaranya mengenai keberadaan wartawan. Kapolres AKBP Nugroho mengatakan, sekarang ini banyak wartawan media online yang menurutnya cukup mengganggu. Berit-beritanya sering tidak terkonfirmasi, dan keliru.
Berkaitan dengan ini, Amir Machmud, yang juga Ketua PWI Jateng mengatakan, saat ini ada sekitar 43.000 ribuan media online. “Tetapi yang terverifikasi Dewan Pern hanya sekitar 250-an. Memang banyak media online dengan wartawannya, tetapi banyak di antara mereka yang tidak memenuhi ketentuan, misalnya bentuk perusahaan belum PT, wartawannya tidak ikut uji kompetensi,” kata Amir Machmud.
Dalam kesempatan Widiyartono R juga menyampaikan, banyak keluhan dari kepala sekolah atau kades yang didatangi orang mengaku wartawan. “Mereka mendatangi kepala sekolah dan kades, karena di situ ada BOS dan Dana Desa. Mereka mencari-cari alasan, yang buntutnya minta uang atau bahkan pemerasan,” kata Widiyartono.
Kepala Kejaksaan Negeri Saiful Bahri membenarkan adanya fenomena ini. Sehubungan dengan itu, dia berharap wartawan di Jepara bisa melakukan tugasnya dengan baik dan profesional.
Tony RS