blank
Bupati Jepara Witiaarso Utomo saat mengunjungi stand Jepara dalam pameran internasional di Jekarta. Foto: Dok

JEPARA (SUARABARU.ID) – Untuk menjaga eksistensi sektor mebel dan ukiran,  Bupati Jepara Witiarso Utomo menyiapkan sejumlah langkah strategis agar sektor industri kreatif andalan Jepara ini tetap eksis,  punya daya saing dan berkontribusi menopang perekonomian daerah.

Hal tersebut diungkapkan saat menjadi narasumber  pelestarian ukir di salah satu televisi nasional, Jumat (07/3/2025). Menurut Witiarso Utomo terkait pengukir, pihaknya menyiapkan jaminan sosial untuk mereka. Insentif ini diberikan sebagai bagian dari program perlindungan dan pemberdayaan perajin mebel dan ukir.

Ia juga menegaskan keinginannya agar upaya ini dapat memberikan rasa aman, nyaman dan mendorong kesejahteraan para pengukir. “ Sebab berkat upaya mereka eksistensi seni ukir yang telah menjadi identitas kuat Jepara tetap terjaga di kancah nasional dan internasional,” terangnya

“Pemerintah akan memberikan jaminan -jaminan yang belum didapatkan semisal jaminan kesehatan. Jadi jika mereka sakit atau alami kecelakaan bisa kita cover,” ujar Mas Wiwit, sapaan akrabnya

Witiarso Utomo menegaskan, untuk meningkatkan daya saing dan memperluas pasar, Pemerintah Kabupaten Jepara juga akan memberikan dukungan penuh terkait pengembangkan strategi pemasaran. Menurutnya, saat ini peluang pasar domestik masih terbuka lebar dan belum digarap dengan maksimal.

“Memang market ekspor bagus tapi jangan lupa domestik juga sangat besar dan pasarnya belum tergarap dengan baik. Sisi marketing harus diperkuat. Saya akan mendatangi provinsi dan gubernur di Indonesia yang selama ini menjadi pasar kita,” ujarnya.

Terkait produk, Mas Wiwit ingin ada peningkatan nilai. “Mebel dan ukir tak hanya produk semata, namun juga bisa menjadi karya seni dengan nilai tinggi. Upaya ini diproyeksikan bisa menguatkan nilai tambah kerajinan khas Jepara,” tegasnya

“Perlu rebranding, ada upgrade value juga. Memang ada yang sifatnya mass production tapi sisi art juga harus diangkat. Jadi nanti tidak hanya sekedar produk tapi juga bisa menjadi karya seni bernilai tinggi. Penikmat seni bisa menikmati karya seperti itu,” jelasnya.

Selain itu, untuk memastikan regenerasi kearifan lokal ini, Pemkab Jepara juga menyiapkan pengukir dari generasi milenial. Upaya kaderisasi ini melibatkan anak-anak muda. Regenerasi itu disiapkan dengan dukungan pelatihan dan pendampingan dengan pendekatan yang lebih modern.

“Pengukir milenial dari kalangan muda kita siapkan untuk belajar, berkreasi, dan membawa seni ukir Jepara ke tingkat yang lebih tinggi,” ujarnya.

Mas Wiwit menegaskan pihaknya akan berkolaborasi dengan asosiasi, pengusaha, akademisi, perajin dan berbagai elemen lainnya. Pihaknya ingin  menjadikan Jepara sebagai pusat seni ukir yang terus berkembang di era digital.

“Seni ukir ini warisan dari para pendahulu yang harus dijaga, dilestarikan dan terus dikembangkan agar tetap eksis,” tandasnya.

Hadepe