SUKOHARJO (SUARABARU.ID) – Dampak hujan deras berkepanjangan, telah memunculkan bencana banjir di Kabupaten Sukoharjo, Jateng. Sejumlah desa tergenang banjir, akses hubungan darat Wonogiri-Sukoharjo-Solo, semalam, sempat macet oleh tingginya genangan air banjir di sejumlah titik pada ruas jalan provinsi tersebut.
Sejumlah warga Kabupaten Sukoharjo, menyatakan, hujan deras turun selama kurang lebih 3 jam. Menjadikan air meluap ke mana-mana, menggenangi areal persawahan, tegalan, jalan dan pemukiman penduduk.
Pada lokasi tertentu, genangan banjir dilaporkan sampai ke leher orang dewasa. Di wilayah Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, banjir menggenangi setidak-tidaknya di 4 desa. Yakni Desa Kedungwinong, Kepuh, Gupit, dan Desa Celep.
Ruas jalan raya antarkota Wonogiri-Sukoharjo-Solo, semalam, dilaporkan macet, karena ada bagian jalan di Songgorunggi (Kilometer 13,6) tergenang banjir dengan kedalaman lebih dari 0,5 Meter (M). Di sejumlah titik, terjadi gerakan air banjir dengan arus yang cukup deras. Arus lalu lintas yang macet, berderet memanjang, menunggu surutnya banjir.
Awalnya, sejumlah pengendara sepeda motor nekad menerobos genangan, mengikuti mobil di depannya. Tapi belum jauh lajunya, mendadak mati mesin. Warga yang turun ke lokasi, berupaya membantu mendorong untuk menepikan sepeda motor yang terjebak mogok di genangan air banjir.
Melihat kejadian tersebut, para pemotor lain memilih berhenti untuk tidak ikut-ikutan menerobos genangan air banjir. Ketika genangan air banjir makin meninggi, kendaraan roda empat pun juga tidak berani menerobos. ”Saya pilih berhenti, menunggu banjir surut, sangat beresiko untuk nekad menerobos genangan banjir yang makin meninggi,” ujar Marno, salah seorang sopir kendaraan roda empat.
Berhenti
Kejadian banjir di Sukoharjo ini, langsung viral di jejaring media sosial (Medsos). Sejumlah netizen, ada yang melaporkan pandangan mata langsung dari lokasi banjir, dan menyarankan agar pemotor dan mobil tidak menerobos genangan banjir. Disarankan untuk mencari jalur alternatif, atau berhenti menunggu banjir surut.
Santo, salah seorang pemotor yang akan pulang ke Wonogiri, sempat terjebak genangan banjir di ruas jalan Sukoharjo-Wonogiri, tepatnya di dekat Tempat Pemakaman Umum (TPU) Songgorunggi, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. ”Saya tidak mengira kalau semakin ke arah selatan makin dalam genangan banjirnya,” ujarnya.
Prapto, salah seorang warga di Dusun Widoro, Desa Kepuh, menyatakan, hujan turun deras sejak Senin siang (24/2/25). Petang hari, air banjir makin meninggi. ”Rumah tetangga di belakang yang kebanjiran, ketinggian airnya mencapai satu meter,” ujar Prapto.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo, bersama jajaran telah melakukan pemantauan ke Kecamatan Nguter. Wakil Bupati Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo, juga langsung melakukan cheking ke lokasi yang dilanda banjir.
Belum diperoleh informasi apakah banjir tersebut menimbulkan korban. Seiring dengan hujan mereda, genangan air banjir pun berangsur-angsur surut. Arus lalu lintas yang sebelumnya sempat macet, kembali lancar.(Bambang Pur)