blank
Tempat kejadian di Andina Swimming Pool, digaris Polisi.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Kasus tenggelamnya seorang anak di Andina Swimming Pool, Jinggotan, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, menjadi keprihatinan banyak pihak.

Pasalnya, kejadian tenggelamnya anak di wahana kolam renang di wilayah Jepara bukan kali pertama terjadi. Kasus-kasus sebelumnya seperti tidak menjadi pembelajaran para pengelola kolam renang.

blank
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara Moh Eko Udyyono saat meninjau lokasi

Seperti diberitakan sebelumnya, nasib tragis ini dialami oleh seorang siswa Taman Pendidikan Quran (TPQ) Bayanul Mustofa, bernama MRA (8) warga Desa Kuwasen  RT 06/02 Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara. MRA diketahui meninggal setelah tenggelam di kolam renang Andina pada Minggu (16/2/2025).

Dihubungi suarabaru.id, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara Moh Eko Udyyono, saat meninjau lokasi mengatakan, bahwa pihaknya akan melakukan pembinaan.

“Namun sayang, pengelola tidak berhasil ditemui dan hanya bertemu dengan penjaga kolam saja”, ujar pria yang akrab disapa Eko, Senin (17/2/2025).

BACA JUGA: Andina Swiming Pool Jepara Telan Korban, Satu Bocah Tewas Tenggelam

Eko juga berkoordinasi dengan Camat Kembang dan meminta Forkopimcam Kembang agar selalu menghimbau kepada para pengelola wahana air terkait aspek keselamatan bagi para wisatawan.

“Bagi wisatawan yang mau berkunjung ke wisata air dan membawa anak di bawah usia 13 tahun jangan lengah untuk mendampingi anaknya”, ujarnya.

Saat disinggung soal hasil investigasi, apakah ada unsur kelalian pengelola dalam kejadian tersebut, Eko mengatakan baru dikaji.

“Wahana air harus ada penjaga dan pengawas untuk mengantisipasi adanya kecelakaan. Namun pengunjung juga harus tetap waspada dan ikut menjaga keamanan dirinya serta keluarganya”, ungkapnya.

“Jika pengawasan sudah dilakukan, namun tetap ada kecelakaan maka itu kejadian luar biasa. Kita dalam hal ini melakukan pembinaan dan himbauan agar kejadian serupa tidak terulang lagi”, pungkasnya.

ua/avt