blank
Personel Babinsa Serda Dwiyanto dari Koramil-10 Kodim 0728 Wonogiri, bersama perangkat desa, relawan siaga bencana dan masyarakat, melakukan kerja bakti gotong royong menyingkirkan material longsoran yang menimbuni badan jalan.(Dok.Pendim 0728 Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Akses hubungan darat terputus, karena badan jalan tertimbun material bencana tanah longsor. Lokasi bencana tanah longsor berada di Dusun Gondangrejo RT 02, RW 06, Desa Gumiwang Lor, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri.

Bencana tanah lonsgor ini berlangsung bersamaan dengan turunnya hujan deras berkepanjangan, yang menyebabkan air meluap ke mana-mana. Termasuk mengikis lereng tebing tepi jalan. Dampaknya, lereng tersebut longsor bersama rumpun bambu yang tumbuh di sisi tebing, sehingga menimbuni badan jalan dan membuat akses hubungan darat antardusun antardesa menjadi macet.

Penerangan Kodim (Pendim) 0728 Wonogiri, Pelda Indra, Kamis (23/1/25), mengabarkan, Anggota Babinsa Serda Dwiyanto dari Koramil-10 Wuryantoro, tampil memimpin penanganan darurat di lokasi bencana. Bersama Perangkat Desa, para relawan Desa Tangguh Bencana (Destana) dan warga masyarakat, melakukan kerja bakti gotong royong menyingkirkan material longsoran. Tujuannya, untuk mempercepat memulihkan akses hubungan darat yang macet.

Kerja bakti gotong royong dilakukan dengan menggunakan peralatan seadanya. Yang penting, material longsoran yang menimbuni badan jalan, segera tersingkirkan dan kelancaran arus lalu lintas cepat terpulihkan kembali. Agar hubungan darat ke pusat pelayanan pemerintahan, ke Puskesmas, ke Sekolah dan ke Pasar, dapat segera dipulihkan kembali.

Percepatan tindakan secara darurat ini dilakukan, sesuai dengan arahan dari Komandan Kodim (Dandim) 0728/Wonogiri Letkol (Inf) Edi Ristriyono. Bahwa para Anggota Babinsa harus senantiasa tanggap dan waspada, dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang tengah tertimpa musibah bencana.

Di musim penghujan ini, masyarakat diserukan untuk meningkatkan kewaspadaannya saat turun hujan deras. Sebab, itu dapat berpotensi memunculkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor dan puting beliung.(Bambang Pur)